Senin, 10 November 2014

Day at Museums


jika disuruh menyebutkan tempat wisata yang ada di jakarta, kebanyakan orang pasti menyebutkan satu persatu nama mall yang di jakarta ataupun ancol dengan segala wahana yang ada di dalamnya. padahal sebagai kota yang mempunyai sejarah panjang sejak jaman kerajaan hingga perjuangan kemerdekaan yang pada akhirnya menjadikanya ibukota, pasti banyak peninggalan dan cerita yang ditinggalkan. Tentu saja peninggalan-peninggalan itu tertata rapi di dalam museum, sebagai tempat-tempat menyimpan benda-benda bersejarah itu. dan tidak ada salahnya menjadikan museum sebagai salah satu destinasi wisata di jakarta, disamping tempat yang sudah dikenal secara umum selama ini.
jumlah musium di jakarta mecapai puluhan, yang tersebar dari ujung selatan sampai ujung utara di kepulaun seribu. mulai dari yang menggambarkan kejayaan masa lampau negara ini, kekayaan seni dan budaya, perjuangan kemerdekaan sampai musium yang bersifat individu untuk mengenang tokoh-tokoh tertentu. sebenarnya tidak cukup waktu sehari untuk mengunjungi musium-musium yang ada di jakarta, tapi sesui judulnya "day at museums", saya mencoba berkeliling dari satu musium menuju musium yang lain. perjalanan ini semakin berkesan karena berdekatan dengan hari pahlawan sehingga sekalian untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang untuk republik ini.
perjalanan ini seperti biasa menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dan di mulai dari kosan di daerah rawamangun, total menempuh 37,04 Km selama 3 jam (di luar waktu kunjungan musium yang mencapai 6 jam). musium-musium yang sempat disinggahi antara lain :

1. MusiumMuhammad Hoesni Thamrin

Musium M.H. Thamrin
Terletak di bilangan jakarta pusat, tepatnya di jalan Kenari II no 15 Jakarta Pusat, atau di dekat kampus UI Salemba, letaknya masuk ke dalam gang. pada awalnya merupakan gedung yang dibeli oleh M.H. Thamrin untuk tempat pergerakan kemerdekaan. koleksi yang ada di musium ini sesuai namanya berisi barang memorable dari salah satu pahlawan nasional yang asli orang jakarta (betawi). musium buka setiap hari selasa - minggu (hari senin dan libur nasional tutup), antara pukul 09.00-15.00 Wib, dengan tiket masuk IDR 2.000, cukup murah untuk sebuah tempat wisata.

2. Musium Sumpah Pemuda

Musium Sumpah Pemuda
Disinilah dulu, kongres pemuda yang melahirkan sumpah pemuda yang menjadi salah satu tonggak dari penggerakan kemerdekaan berlangsung. karena sejarah panjang dari Gedung ini, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada masa gubernur Ali Sadikin, walaupun saat ini pengelolaanya berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (untuk pemerintahan yang baru, belum di dapat informasi masuk ke dalam Kementerian mana karena adanya reorganisasi di tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). terletak di Jl. Kramat Raya no.106 Jakarta Pusat, letaknya sangat strategis karena berada di jalanan protokol dekat kawasan senen. koleksi yang ada di musium ini tentu saja sekitar peristiwa sumpah pemuda, dengan salah satu koleksi pentingnya adalah biola W.R Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya, lagu Kebangsaan Indonesia, dimana biola ini digunakan untuk memainkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kali di Kongres Pemuda II. jam buka dari hari selasa - minggu, antara jam 08-14.00 untuk hari sabtu/minggu dan 08.00-15.00 untuk hari selasa-jumat, sedangkan hari senin ataupun hari libur nasional tutup. tiket masuk IDR 2.000 untuk dewasa, IDR 1.000 untuk anak-anak dan IDR10.000 untuk turis asing, sangat terjangkau bukan.
Biola W.R. Supratman, salah satu koleksi Musium Sumpah Pemuda
3. Musium Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional
Dulu digunakan sebagai sekolah kedokteran yang bernama STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), kampus pertama yang berdiri di Hindia Belanda, cikal bakal Republik Indonesia saat ini. Dari sekolah kedokteran inilah gerakan kebangkitan nasional yang berorientasi pada kemerdekaan dipelopori dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, yang sampai sekarang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Di tempat ini, Dr. Soetomo dan siswa Stovia mempersiapkan dan mendeklarasikan berdirinya Boedi Oetomo. Karena tindakannya itu, Dr. Soetomo sempat akan dikeluarkan dari Stovia, namun berkat solidaritas teman-temanya yang melakukan aksi demontrasi dan akan keluar jika Dr. Soetomo dikelurkan. karena keterbatasan jumlah dokter saat itu, sehingga jika banyak siswa yang meninggalkan Stovia, wabah penyakit yang sering terjadi saat itu tidak tertangani, Dr. Soetomo tidak jadi dikeluarkan. Terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat, disamping RSPAD Gatot Subroto. koleksi musium kebangkitan nasinal berisi ruang-ruang sekolah kedokteran Stovia meliputi ruang kelas, asrama di tambah dengan segala informasi organisasi-organisasi yang menandai kebangkitan indonesia untuk berserikat. jam setiap hari selasa - minggu, antara pukul 08.00 - 16.00 dengan tiket masuk IDR 2.000 untuk dewasa dan IDR1.000 untuk anak-anak.
Koleksi Museuem Kebangkitan Nasional
4. Musium Joang 45
Museum Joang 45
Gedung ini awalnya adalah sebuah hotel yang bernama Schomperl yang berdiri tahun 1928 yang diperuntukan bagi pejabat tinggi belanda, pengusaha asing dan pejabat Pribumi. pada masa pendudukan jepang, gedung ini dikuasiai oleh pemuda indonesia dan dijadikan kawah candradimuka pendidkan nasionalisme bagi pemuda pribumi dan diberi nama gedung menteng 31. gedung ini baru diresmikan menjadi musium pada masa Gubernur Ali Sadikin, tepatnya tanggal 19 Agustus 1974 dan diberi nama Museum joang 45. terletak dikawsan elit menteng, tepatnya Jl. Menteng Raya no 31 jakarta Pusat, dengan koleksi tentang periode mempertahnkan kemerdekaan indonesia, terutam jaman antara proklamasi kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda. Waktu buka hampir sama dengan museum-museum yang lain hari selasa - minggu pukul 09.00 - 15.00, sabtu 09.00 - 13.00 dan hari senin tutup. untuk tiket masuk, IDR 5.000 utuk dewasa, IDR 3.000 untuk mahasiswa, IDR 2.000 untuk pelajar dan anak-anak.

5. Musium Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi
 Masih di daerah elit menteng, disana juga terdapat museum yang menjadikan saksi kemerdekaan indonesia. Namanya Museum Perumusam Naskah Proklamasi, sesuai namanya di rumah inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dirumuskan. Pada saat itu, gedung ini menjadi rumah dinas Laksamana Muda Tadashi Maeda. Gedung ini digunakan menjadi museum sejak tahun 1992. Sesuai dengan yang tertulis di buku-buku sejarah yang kita terima sejak SD, setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu tanggal 15 Agustus 1945, golongan pemuda yang melihat adanya kekosongan kekuasaan mendorong Ir. Soekarno untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, untuk itulah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di amankan ke Rengasdengklok. Setelah Kembali dari Rengasdengklok, dilakukan persiapan untuk memproklamasikan Kemerdekaan. Karena di rasa rumah Laksama Maeda merupakan tempat yang paling aman, akhirnya disinilah persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia termasuk perumusan naskah proklamasi dilakukan. terletak di Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat, saat ini berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. jam buka selasa-kamis dan sabtu antara 08.00 - 16.00, jumat 08.00-16.30, senin dan hari libur nasional tutup.
diorama Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo merusmuskan naskah proklamasi
6. Musium Nasional
Museum Nasional
 Musium yang juga dikenal dengan nama musium gajah ini merupakan musium tertua yang ada di Indonesia. berdiri sejak jaman hindia belanda yang awalnya menempati sebuah rumah di daerah Kali besar (Kota tua). Karena jumlah koleksi yang semakin banyak, pada masa Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles didirikanlah gedung baru di Jalan Majapahit no 3 (sekarang Sekretariat Negara) dengan nama Societeit de Harmonie, yang juga sebagai tempat berkumpulnya sosialita pada jaman itu. Seiring bertmabahnya koleksi yang ada, gedung Societeit de Harmonie juga tidak mampu lagi menampung semua koleksi museum nasional saat itu, akhirnya tahun 1862 Pemerintah hindia belanda membangun gedung baru, khusus untuk museum nasional yang berada di lokasi museum nasional saat ini. Mungkin koleksi museum ini adalah yang terbaik dan paling lengkap jika ingin tahu tentang Indonesia, berisi segala macam tentang Indonesia mulai sejarah, Kebudayaan sampai hasil karya masyarakat Indonesia dari Sabang Sampai Merauke, dari zaman prasejarah sampai saat ini. Lokasi Musium berada di jalan Merdeka Barat No.12 Jakarta Pusat, tepat disebelah barat monumen nasional. waktu buka hari selasa - jumat antara pukul 08.00-16.00 , sabtu-minggu antara pukul 08.00 - 17.00 serta senin dan hari libur nasional tutup. untuk harga tiket hampir sama dengan museum yang lain, IDR5.000 untuk dewasa dan IDR2.000 untuk anak-anak, sebuah harga yang sangat murah untuk pengalaman yang didapatkan.

Koleksi Museum Nasional
7. Museum Bahari

Museum Bahari
Musium inilah yang menunjukan bahwa negara Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan, seperti dalam lagu nenek moyangku seorang pelaut. Musium bahari terdiri dari beberapa bangunan yang merupakan hasil peninggalan kota Batavia lama. Diantaranya adalah Gedung sebelah timur yang dulu merupakan bekas tembok dari Kasteel Batavia yang tersisa.Selanjutnya menara Syahbandar yang merupakan titik 0 Batvia, digunakan sebagai menara pengawas pelabuhan batavia. dan Terkhir Gedung B dan C museum bahari yang merupakan bekas penyimpanan rempa-rempah VOC. Koleksi museum ini sesuai dengan namanya segala macam yang berhubungan dengan laut, mulai Perahu asli, miniatur perahu, alat bantu navigasi , lukisan kebaharian, biota laut, alat penangkap tradisional, koleksi angkatan laut sampai barang muatan kapal tenggelam.Museum yang berada dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI terletak di jalan Pasar Ikan No.1 Jakarta Utara. jam operasional dari hari selasa - minggu dari jam 09.00-15.00 dan senin serta hari libur nasional tutup. sementara untuk tiket masuk, IDR5.000 untuk dewasa, IDR3.000 untuk mahsiswa dan IDR 2.000 untuk pelajar.
Koleksi Museum Bahari
8. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum seni rupa dan Keramik
sebelum digunakan sebagai museum seni rupa dan keramik, Gedung ini digunakan oleh Lembaga Peradilan tertinggi Belanda (Raad Vaad Justietie) yang didirikan tahun 1870. selanjutnya digunakan sebagai kantor walikota Jakbar, Kantor Dinas Museum dan Sejara DKI, sampai menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik tahun 1990. sesuai namanya, museum  ini beris koleksi berbagai macam hasil seni rupa seperti Lukisan, patung dan keramik. Museum Seni rupa dan Keramik terletak di kawasan kota tua dekat Museum fatahillah dan Museum wayang, tepatnya jalan Pos Kota no 2 Jakarta Barat. Jam operasional hari senin sampai minggu antara jam 09.00-15.00, sedangkan hari mingu dan libur nasional tutup. untuk tiket masuk IDR2.000 untuk dewasa, IDR1.000 untuk mahasiswa dan IDR600 untuk pelajar.

9. Museum Wayang 

Museum Wayang
didirikan tahun 1640, bangunan yang saat ini digunakan sebagai museum wayang awalnya adalah sebuah gereja. bangunan gereja itu sempat runtuh akibat adanya bencana gempa, sebelum dibangun kembali sebagai gudang sebuah perusahaan swasta. Bangunan baru difungsikan sebagai Museum mulai tahun 1937 dengan nama de oude Bataviasche Museum yang diresmikan oleh gubernur terakhir hindia belanda, Jonkheer Meester Aldius Warmoldu Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer. Akhirnya pada masa Gubernu Ali Sadikin Museum ini dirubah menjadi museum wayang seperti saat ini. Terdapat sekitar 4.000 koleksi wayang dimusem ini yang terdiri dari wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Museum ini keberadaanya terasa semakin penting sejak di tetapkannya wayang sebagai warisan budaya tak benda unesco tahun 2003. Terletak di Jalan Pintu Besar utara no 27 Jakarta Barat, jam operasional setiap hari selasa - minggu antara jam 09.00 -15.00, sedangkan hari senin dan hari libur nasional tutup. sedangkan untuk tiket masuk sama dengan museum seni rupa dan keramik, IDR2.000 untuk dewasa, IDR1.000 untuk mahasiswa dan IDR600 untuk anak-anak.
Koleksi Museum Wayang
10. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia
 jika ingin mengatuhi perkembangan kegiatan ekonomi indonesia sejak zama Hindia Belanda hingga saat ini terutama yang berkaitan dengan keuangan dan Perbankan, Museum Bank Indonesialah tempat yang cocok. Sebelum menjadi Bank Indonesia, namanya adalah De Javasche Bank yang didirikan tahun 1828 yang merupakan bank swasta yang didirikan untuk memperlancar perdagangan jaman Hindia Belanada. akhirnya De Javasche Bank dinasionalisasi oleh pemerintah tahun 1953 dan dirubah menjadi Bank Sentral dengan nama Bank Indonesia. Karena tuntutan zaman dan perkembangan keuangan yang semakin pesat dan dikira gedung yang saat ini menajdi Museum tidak lagi memadai, akhirnya gedung Bank Indonesai dipindah ke jalan thamrin dimana lokasinya saat ini berada. Sedangkan bekas gedungnya dirubah menjadi museum dan diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanudin Abdullah tahun 2006 dan Presiden SBY tahun 2009. selain menyajikan informasi tentang perkembangan Bank Indonesia sebagai bank sentral dari masa ke masa, musem ini masih mempertahankan beberapa bagina penting dari De Javasche Bank seperti kasir dan ruang penyimpanan, selain itu Museum Bank Indonesi juga menyimpan koleksi Mata Uang Indonesia dari masa ke masa dan Mata uang dari negara-negara lain di dunia. Jam Operasional Museum Bank Indonesia untuk hari Selasa - Jumat mulai jam 08.00-15.30 dan Sabtu dan Minggu 08.00-16.00, sedangkan hari senin dan hari libur nasional tutup. Untuk masuk kedalam Museum Bank Indonesia tidak dipungut biaya.
diorama Ruang Penyimpanan Emas Batangan Bank Indonesia
walaupun jumlah museum yang ada di Jakarta sangant banyak, bahkan tidak cukup satu hari untuk mengunjunginya, jumlah pengunjungnya sangat terbatas, terutama untuk museum-museum yang tidak terletak didekat tempat wisata lain, bahkan di beberapa museum saya harus berjalan sendirian menysuri lengangnya setiap sudut museum. semoga kedepanya musem-museum itu bisa dijadikan sarana wisata alternatif di jakarta yang murah sekaligus edukatif bagi warga jakarta ataupun warga yang berkunjung ke jakarta. sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar karena selalau menghargai sejarah dan jasa-jasa pahlawanya, seperti judul pidato Founding Father dan Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam perayaan kemerdekaan Indonesia tahun 1966  Jasmerah :

"JANGAN SEKALI-KALI MENINGGALKAN SEJARAH"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar