Selasa, 17 Februari 2015

Sindoro, part of "triple S"

Gunung Sindoro Tampak dari Puncak Gunung Sumbing

saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar dulu, saat ada pelajaran menggambar dan yg di gambar adalah pemandangan, hampir dengan kompak semua anak di Indonesia menggambar dua gunung yg berdekatan dengan matahari di tengahnya. Perlahan beranjak gede, satu persatu dari kita sadar mungkin gunung yang sering kita gambar waktu kecil itu tak pernah ada, karena sehari-hari kita hanya melihat gunung yang hanya berdiri sendiri dengan gagah. Tapi seiring berjalan waktu, seiring sering mengunjungi gunung-gunung di pulau jawa, akhirnya gunung yg beneran bersanding seperti yg kita gambar waktu kecil beneran ada bukan hanya khayalan masa kecil. Gunung itu adalah Sindoro dan Sumbirng yang terletak di antara kota wonosobo dan temanggung yg hanya dipisahhkan jalan raya yang menghubungkan dua kota tersebut.
selain letaknya yg berdekatan, Gunung Sumbing dan Sindoro diibaratkan sebagai pasangan dimana Gunung Sumbing sebagai lelaki dan Sindoro sebagai perempuan. Bersama Gunung Slamet, Gunung Sindoro dan Sumbing terkenal sebagai "Triple S" yang tersohor di kalangan pendaki di jawa bahkan indonesia.untuk Gunung Slamet dan Sumbing sudah pernah di ulas sebelumnya, jadi tulisan ini difokuskan membahasn Gunung Sindoro.
basecamp Gunung Sindoro via kledung
Gunung Sindoro merupakan gunung berapi yg masih aktif dengan ketinggian 3.153mdpl dan terletak di antara Kabupaten wonosobo dan Temanggung. ada beberapa jalur yg bisa dilalui untuk mencapai puncak gunung sindoro, yang paling terkenal adalah jalur sikatok yang berada di wonosobo (tepatnya di perkebunan teh tambi menuju arah dataran tinggi dieng) dan via kledung yang berada di parakan temanggung. untuk mencapai dusun kledung, jika berdomisili di jakarta bisa dengan menggunakan bus ataupun kereta api. bila bus moda transportasi yang dipilih, dapat memilih jurusan jakarta-wonosobo yang diteruskan dengan bis antar kota jurusan wonosobo-magelang dan turun di dusun kledung. sementara bila menggunakan kereta api, disarankan untuk memilih jurusan kutoarjo yang dilanjutkan dengan bus antar kota jurusan kutoarj-semarang yg lewat di dekat stasiun (bus jurusan kutorajo-semarang mulai beroperasi mulai jam 05.00 wib) dan turun di terminal magelang ataupun pertigaan secang dengan tarif IDR15.000 yang di tempuh selama 1 jam (disarankan turun di terminal magelang). dari terminal magelang perjalanan di lanjutkan dengan bus jurusan wonosobo dan turun di dusun kledung kecamatan parakan dengan tarif IDR 15.000 dan waktu tempuh sekitar 90 menit.
jalur dari basecamp menuju pos 1
Basecamp pendakian Gunung Sindoro via kledung letaknya hanya 100 meter dari jalan raya wonosobo-magelang. Disana kita bisa beristirahat sebelum melakukan pendakian, melengkapi perbekalan serta melakukan pendaftaran yg dikelola oleh grasido yang merupakan perkumpulan pemuda dusun kledung dengan membayar regristasi IDR5.000 per orang.
Pos I atau Pos Ojek
Dari Basecamp, perjalanan selanjutnya adalah menuju pos I atau yang lebih dikenal sebagai pos ojek karena disini biasanya tukang ojek mangkal menunggu pendaki yang baru turun gunung. untuk menuju pos I atau pos ojek dapat ditempuh dengan dua cara, dengan naik ojek yg di tempuh dalam waktu 15-20 menit dengan tarif IDR15.000 ataupun dengan jalan kaki selama 1 jam 3 menit dengan medan jalan makadam yang mulai menanjak melewati perkampungan dan ladang penduduk. pos I sendiri terletak di antara perbatasan ladang penduduk dan hutan Gunung Sindoro dengan ketinggian 1600 mdpl.

Pos II akar pinus
selepas pos I atau pos ojek, perjalanan dilanjutkan dengan memasuki hutan yg cukup lebat sehingga menghalangi sinar matahari masuk. medan yang dilalui lebih menanjak dari jalur sebelumnya melalui jalan tanah yang merupak jalur air hujan, sehingga bila dilalui di musim hujan akan penuh air dan licin sehingga di butuhkan kewaspadaan ekstra jika melakukan pendakian di musim hujan. untuk waktu tempuh dari pos I menuju pos II adalah 1 jam. Pos II sendiri berada di ketinggian 2120 mdpl.

Displaying IMG-20150216-WA0065.jpg
Pos III
Perjalanan selanjutnya dilanjutkan menuju pos III yang berada di ketinggian 2530 mdpl, dimana pos III merupakan tempat mendirikan tenda yang disarankan bila mendaki Gunung Sindoro via kledung karena tempatnya yg luas dan memuat banyak tenda. namun yang perlu diperhatikan bila mendirikan tenda di pos III, kewaspadaan harus ditingkatkan karena disini rawan terhadap pencurian barang, terutam bila ditinggal tanpa penunggu untuk melakukan summit attack. Selain pencurian, jika mendirikan tenda di pos III kita wajib waspada terhadap serangan celeng atau babi hutan, terutama di malam hari untuk mencuri makanan.

view pemadangan dari jalur pos III menuju pos IV
 Jadi disarankan untuk tidak menaruh makanan di luar tenda untuk menghindari serangan celeng. untuk mencapai pos 3 sendiri dari pos II dibutuhkan waktu antara 1 sampai 2 jam tergantung kemampuan fisik masing-masing. medan yang harus dilalu dari pos II menuju pos III lebih berat dari Pos I menuju Pos II, sehingga untuk menambah ketinggian yg lebih pendek dibutuhkan waktu yang lebih lama. Medan yang dilalui awalnya masih tanah yang merupakan jalur air namun konturnya semakin naik dan banyak pohon bertumbangan di sepanjung jalur yang memakas kita untuk merayap dan meloncat di sepanjang jalan. Selepas hutan memasuki medan berbatu yang lebih menanjak lagi. namun disinilah kita bisa menyaksikan gunung sumbing yang ada di seberang dengan jelas dan sangat mengagumkan siapa saja yg memandangnya (jika cuaca cerah).
Pos IV batu tatah
jika kita mendirikan tenda di pos III, ada baiknya untuk menuju pos IV (summit attack) dilakukan dinihari antara pukul 3 atau 4 agar bisa menyaksikan matahari terbit di antara deretan beberapa Gunung yang dapat disaksikan dari gunung Sindoro. selain itu jarak tempuh yang lama antara 3 atau 4 jam perjalanan sementara waktu yang disarankan untuk berada di puncak antara pukul 7 sampai 12, memulai pendakian sepagi mungkin sangat disarankan.
Gunung Sumbing dilihat dari Pos IV

untuk menuju pos IV, terlebih dahulu kita harus melalui vegetasi pogon pohon lamtoro dengan jalan berbatu yang lebih menanjak dari sebelumnya. namun semua itu terbayar dengan pemandangan yang ada dibalik punggung kita, apalagi saat matahari terbit sebuah momen yang sayang untuk dilewatkan. waktu yang diperlukan untuk mencapai pos IV yang berada di ketinggian 2850 mdpl dari pos III adalah 2 jam 15 menit.
sunrinse dari gunung sindoro
Di pos IV jika cuaca cerah, kita sudah bisa melihat Gunung Sumbing pastinya dan Gunung merbabu serta merapi di kejauhan. pos IV sendiri merupakan tanah lapang yang bisa memuat sekitar 3 tenda, tapi tidak disarankan untuk mendirikan tenda di sini karena letaknya yang terbuka sangat rawan terkena hembusan angin.
Padang Edelweis
Dari Pos IV menuju puncak Sindoro dengan ketinggian 3153 mdpl masih dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan medan yang masih menanjak dan terbuka dari hembusan angin dan teriknya sinar matahari melewati hutan lamtoro dan padang edelwesi.
Kawah Gunung Sindoro
Akhirnya setelah berjalan sekitar 7 jam 15 menit selama dua hari sampai juga di tanah yang berada di ketinggian 3153 mdpl puncak Gunung Sindoro. kita akan langsung disambut ladang kawah belerang yang menyeburkan asap dan bau belerang tiada hentinya yang bunyinya seperti kompor raksasa, sebuah maha karya Allah SWT yang tidak mungkin bisa ditiru oleh manusia manapun.
selain menikmati mahakarya Allah SWT yang tiada tanding, perjalanan ini kembali mengajarkan seuatu tentang kehidupan, bahwa perjalanan itu mengembalikan sesuatu yang selama ini hilang saat kita beraktivitas sehari-hari dipenatnya ibukota, seakan memberikan sesuatu yang baru. seperti yang pernah dikatakan penyair besar dari afghanistan, jalaludin rumi ;

"Travel brings power and love back into your life"