Senin, 24 November 2014

ciremai, top of west java

3078 mdpl, tanah tertinggi jawa barat
sebagai provinsi yang paling dekat DKI Jakarta, Gunung-gunung di jawa baratlah yang paling banyak dikunjungi oleh pendaki dari Jakarta. Mulai dari Gede-Pangrango yang letaknya hanya sekitar 90 Km dari jakarta, sudah banyak dikunjungi pendaki dari jaman presiden pertama soekarno, tepatnya saat soek hok gie merintis kegiatan pecintayang sekarang terkenal dengan mapala UI. Dengan semakin maraknya kegiatan pendakian gunung, Gunung Papadanyan dan Cikuray pun ikut ramai setiap liburan. Namun ada satu Gunung yang seakan dilupakan atau jarang di kunnjungi oleh para pendaki gunung di jakarta, jawa barat dan sekitarnya walaupun menyadang status sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat.
Gunung Ciremai namanya, dengan ketinggian 3078 mdpl yang terletak di 3 kabupaten, Cirebon, Kuningan dan majalengka. Untuk Jalur Pendakian yang umum digunakan ada 3 jalur, Apuy (Majalengka), palutungan (kuningan ) dan jalur terakhir dan paling ramai dilewati adalah Linggarjati (Cirebon).
Pertigaan Linggarjati
untuk jalur linggarjati, jika berangkat dari jakarta ada beberapa alterantif pilihan moda transportasi, via kereta api turun di stasiun cirebon, terus dilanjutkan angkutan kota jurusan 08 ke terminal cirebon dengan tarif IDR4.000 (harga bisa berubah sewaktu-waktu) dan dilanjutkan naik elf jurusan Kuningan, turun di pertigaan linggarjati dengan waktu tempuh 45 menit dan ongkos IDR7.000. dari pertigaan ini bisa naik angkot langsung ke pos perijinan dengan tarif IDR8.000 atau jika mau cepat naik ojek dengan tarif IDR14.000. Sementara alternatif yang lain, bisa naik Bis dari Kampung Rambutan atau Pulau Gadung dengan jurusan Kuningan, turun di pertigaan linggarjati dengan tarif IDR70.000, untuk selanjutnya sama dengan yang sebelumnya.
Pos Perijinan Jalur Linggarjati
Pos Perijinan Jalur Linggarjati terletak di desa Linggarjati Kecamatan Ciamus Kabupaten Kuningan. Berada di ketinggian 650 mdpl, yang merupakan titik awal pendakian paling rendah di banding jalur yang lainya, dengan jarak tempuh total 9,5 Km untuk sampai puncak. Disini setiap pendaki harus mengurus izin pendakian dan membayar restribusi sebesar IDR20.000/orang, dengan jumlah rombongan yang berangkat minimal 3 orang.
Blok Cibunar
Jalan aspal yang langsung menanjak adalah awal dari jalur Gunung Ciremai via linggarjati, biasanya banyak pendaki yang kehabisan tenaga saat baru melewati jalan aspal ini, bahkan dibutuhkan watu hampir 25 menit dengan berjalan tanpa henti menempuh jarak 1 Km untuk sampai di ujung jalan aspal yang berbatasan dengan hutan pinus. Blok Cibunar namanya, beradada di ketinggian 850 Mdpl dan merupakan tempat yang digunakan sebagai bumi perkemahan.

Pos 1 Kondang Amis
Kondang Amis, 1.250 Mdpl
kalau jalur aspal menuju blok cibunar sudah dianggap berat, itu belum seberapa karena dari tiap posnya yang berjumlah 10 tanjakannya semakin bertambah kemiringanya. dari blok cibunar, perjalanan menuju pos 1 kondang amis langsung memasuki hutan pinus dengan medan yang sedikit mananjak (digunakan kata sedikit menanjak karena tanjakan selanjutnya semakin parah) yang membutuhka waktu  65 menit hanya untuk menempuh jarak 1,7 Km. Kondang Amis berada di ketinggian 1.250 Mdpl dan disinilah satu-satunya dari 10 pos yang ada di jalur pendakian gunung ciremai via linggarjati yang terdapat shelter. selain terdapat shelter, disini juga ada lahan datar yang luas yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda.

Pos 2 Kuburan Kuda
Kuburan Kuda, 1.450 Mdpl
Namanya yang sedikit seram kuburan Kuda bukan tanpa cerita, dahulu di jaman belanda, jika melakukan pendakian gunung ciremai selalu menggunakan kuda, saat ada yang mati disinilah kuda-kuda itu dimakamkan. Berada di ketinggian 1.450 Mdpl, dibutuhkan waktu 45 menit untuk menempuh jarak 700 meter dari kondang amis menuju kuburan kuda, bisa dibayangkan sendiri gimana kemungkinan medan yang harus dilalui dari pos 1 kondang amis menuju pos 2 kuburan kuda.

sedikit jalur dari pos 1 menuju pos 2

 Pos 3 Pangalap
Pangalap, 1.650 Mdpl
 Berada di ketinggian 1.650 Mdpl, dibutuhkan waktu sekitar 47 menit untuk mencapainya dari pos 2 Kuburan Kuda. Jarak antara pos 2 Kuburan Kuda dan Pos 3 Pangalap sekitar 600 meter. Dengan jaraknya yang hanya segitu dan waktu tempuh yang hampir 1 jam, psatilah jalur yang harus dilalui semakin menanjak dari sebelumnya dengan hutan dengan pohon-pohon besar yang lebat. Di Pos 3 Pangalap, terdapat lahan datar yang cukup luas untuk mendirikan tenda.

 Pos 4 Tanjakan Seruni
Tanjakan Seruni, 1.825 Mdpl
Walaupun namanya di awali tanjakan, jalur menuju pos 4 tanjakan seruni bukanlah jalur pendakian yang paling ekstrem via linggarjati. meskipun begitu, bukan berarti jalur ini mudah dilewati, selain tanjakanya yang sudah melewati 45 derajat kemiringanya, banyak pohon tumbang yang menambah rintangan untuk menuju pos 4 Tanjakan Seruni. berada di ketinggian 1.825 Mdpl, dibutuhkan waktu 32 menit dengan jarak sekitar 1,3 Km.
beberapa pohon tumbang sepanjang jalur

 Pos 5 Bapa Tere
Bapa Tere, 2.025 Mdpl
jangan dibayangkan bila sebuah pos dijalur pendakian itu ada tempat datar yang bisa sekedar untuk beristirahat. karena Bapa Tere adalah sebuah pos yang bukan berada di tempat datar, namum sedikit jalur landai sebelum melalui tanjakan yang sama ekstrimya dengan tanjakan setan gunung gede. untuk jalur dari Tanjakan seruni menuju Bapa Tere, tanjakan yang harus dilalui sudah mendekati 60 derajat, di tambah bila mendaki di musim hujan tingkat kesulitan akan menjadi 2x lipat karena di tambah jalanan yang licin dan becek. Apalagi, di jalur ini sudah banyak melalui jalur air sehingga harus melawan terjanganan air yang turun seperti di selokan. jarak antara pos 4Tanjakan Seruni dan pos 5 Bapa Tere sekitar 800 meter, dengan jarak segitu dan medan yang super disebutkan tadi, dibutuhkan waktu hampir 90 menit dengan penuh susah payah dan mulai putus asa. Bapa Tere sendiri sudah berada di ketinggian 2.000 Mdpl, ketinggian minimal yang syaratkan untuk membedakan gunung dan bukit, tepatnya 2.025 Mdpl.

Tanjakan melalui jalur air sebelum pos Bapa Tere
Pos 6 Batu Lingga
Batu Lingga, 2.200 Mdpl
Keputus asaan yang melanda saat menuju Batu Tere, ternyata belum seberapa dengan apa yang akan dihadapin persis selepas Pos 5 Bapa Tere. Tanjakan mendekati 90 derajat yang untuk melaluinya haru dilalui langsung membuat mengelus dada, seakan membuktikan memang ciremai layak menjadi Gunung tertinggi di Jawa Barat, karena untuk mencapai puncaknya dibutuhkan perjuangan yang luar biasa. selepas itu, walaupun tnajakan sudah tidak seektrim itu, tetap masih harus melalui tanjakn yang cukup berat untuk mencapai pos 6 Batu Lingga. Menurut cerita, di jalur antara Bapa Tere dan batu Lingga ini dulu ada sebuah batu yang sangat besar yang digunakan sunan Gunung Jati salah satu dari wali sono sekaligus Sultan Cirebon untuk bertapa, walaupun untuk saat ini sudah tidak bisa ditemui. Batu Lingga berada di ketinggian 2.200 Mdpl dan di butuhkan waktu 72 menit dari Bapa Tere.
Tanjakan Setan gunung Ciremai
Pos 7 Sangga Buana I
sanggabuana 1, 2.500 Mdpl
disinilah saya, dan temen-temen yang jalan bareng sejak pos perijinan mendirikan tenda, walaupun tidak begitu luas, karena sudah capek, kedinginan, basah dan putus asa serta sudah gelap, pos Sangga Buana 1 akhirnya dipilih untuk mendirikan tenda. Berada di ketinggian 2.500 Mdpl, mendirikan tenda disini juga direkomendasikan karena jarak untuk summit atack tidak terlalu jauh, dibutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di puncak Gunung Ciremai, 3.078 Mdpl dengan jarak 1,5Km.

Pos 8 Sangga Buana II
Sangga Buana II
 Letaknya sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya diperlukan waktu 25 menit dari Pos 7 Sangga Buana 1. Sebenarnya bila tenaga dan metal serta cuaca masih mendukung, pos 8 sangga Buana II lebih di rekomendasikan untuk mendirikan tenda. denganjarak yang lebi pendek, hanya 1 jam dari puncak, kemungkinan untuk melihat matahari terbit terbuka lebar, dan bila berutung sangat keren (dan saya salah satu orang yang tidak beruntung, karena begitu sampai puncak hujan langsung menyambut).

Pos 9 Pangasingan
Pangasingan, 2.800 Mdpl
 walaupun hujan belum turun, kabut yang ada cukup mengganggu perjalanan summit attack yang melewati pos 9 Pangasingan. Jalurnya yang sudah miting dengan pemandangan jurang mulai tampak, dengan vegetasi yang mulai berganti dari hutan yang cukup lebat menjadi vegetasi tumbuhan perdu seperti mentiggi. selain itu, bebatuan mulai menggantikan jalan tanah yang dilewati sebelumnya, namun dengan kemirngan yang masih sama dengan sebelumnya. Pangasingan berada di ketinggian 2.800 Mdpl, dengan waktu tempuh 40 menit dari pos sanggabuana II.
Jalur Bebatuan menuju Pos Pangasingan
Pos10 Panglongokan
Puncak Panglongokan, 3.027 Mdpl
 banyak orang yang tertipu karena mengira panlongokan adalah puncak gunung ciremai, namun ini bukanlah puncak tertinggi gunung ciremai, walaupun hanya dengan ketinggian 3.027 Mdpl mengalahkan gunung pangrango yang hanya 3.019 Mdpl, namun masih ada tanah tertinggi disisi bibir kawah gunung ciremai yang lain puncak 3.078 Mdpl Gunung Ciremai berada.
Vegetasi Perdu Menjelang Puncak

Bibir Kawah Menuju Puncak 3.078
Akhirnya setelah menyusuri Bibir Kawah selama 30 menit di tengah kedinginan karena kehujanan dengan jurang yang didasarnya bibir kawah

Kawah Gunung Cireami
Puncak tertinggi Gunug Ciremai, 3.078 Mdpl, Tanah Tertinggi Jawa Barat bisa di cium sambil mengucapkan syukur, seakan mengahapus lelah dan kedinginan akibat hujan serta keputus asaan yang mulai melanda.
3.078 Mdpl
 Keputus asaan yang melanda selama perjalanan, baik di hari pertama maupun hari kedua saat summit attack , yang bahkan memunculkan niat untuk menghentikan pendakian mengingatkan akan kata-kata dari Sir edmund hillary, orang pertama yang menginjakan kaki di everest, tanah tertinggi duni...

It is not the mountain we conquer, but ourselves

selamat menaklukan diri kita masing-masing....

Senin, 10 November 2014

Day at Museums


jika disuruh menyebutkan tempat wisata yang ada di jakarta, kebanyakan orang pasti menyebutkan satu persatu nama mall yang di jakarta ataupun ancol dengan segala wahana yang ada di dalamnya. padahal sebagai kota yang mempunyai sejarah panjang sejak jaman kerajaan hingga perjuangan kemerdekaan yang pada akhirnya menjadikanya ibukota, pasti banyak peninggalan dan cerita yang ditinggalkan. Tentu saja peninggalan-peninggalan itu tertata rapi di dalam museum, sebagai tempat-tempat menyimpan benda-benda bersejarah itu. dan tidak ada salahnya menjadikan museum sebagai salah satu destinasi wisata di jakarta, disamping tempat yang sudah dikenal secara umum selama ini.
jumlah musium di jakarta mecapai puluhan, yang tersebar dari ujung selatan sampai ujung utara di kepulaun seribu. mulai dari yang menggambarkan kejayaan masa lampau negara ini, kekayaan seni dan budaya, perjuangan kemerdekaan sampai musium yang bersifat individu untuk mengenang tokoh-tokoh tertentu. sebenarnya tidak cukup waktu sehari untuk mengunjungi musium-musium yang ada di jakarta, tapi sesui judulnya "day at museums", saya mencoba berkeliling dari satu musium menuju musium yang lain. perjalanan ini semakin berkesan karena berdekatan dengan hari pahlawan sehingga sekalian untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang untuk republik ini.
perjalanan ini seperti biasa menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dan di mulai dari kosan di daerah rawamangun, total menempuh 37,04 Km selama 3 jam (di luar waktu kunjungan musium yang mencapai 6 jam). musium-musium yang sempat disinggahi antara lain :

1. MusiumMuhammad Hoesni Thamrin

Musium M.H. Thamrin
Terletak di bilangan jakarta pusat, tepatnya di jalan Kenari II no 15 Jakarta Pusat, atau di dekat kampus UI Salemba, letaknya masuk ke dalam gang. pada awalnya merupakan gedung yang dibeli oleh M.H. Thamrin untuk tempat pergerakan kemerdekaan. koleksi yang ada di musium ini sesuai namanya berisi barang memorable dari salah satu pahlawan nasional yang asli orang jakarta (betawi). musium buka setiap hari selasa - minggu (hari senin dan libur nasional tutup), antara pukul 09.00-15.00 Wib, dengan tiket masuk IDR 2.000, cukup murah untuk sebuah tempat wisata.

2. Musium Sumpah Pemuda

Musium Sumpah Pemuda
Disinilah dulu, kongres pemuda yang melahirkan sumpah pemuda yang menjadi salah satu tonggak dari penggerakan kemerdekaan berlangsung. karena sejarah panjang dari Gedung ini, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada masa gubernur Ali Sadikin, walaupun saat ini pengelolaanya berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (untuk pemerintahan yang baru, belum di dapat informasi masuk ke dalam Kementerian mana karena adanya reorganisasi di tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). terletak di Jl. Kramat Raya no.106 Jakarta Pusat, letaknya sangat strategis karena berada di jalanan protokol dekat kawasan senen. koleksi yang ada di musium ini tentu saja sekitar peristiwa sumpah pemuda, dengan salah satu koleksi pentingnya adalah biola W.R Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya, lagu Kebangsaan Indonesia, dimana biola ini digunakan untuk memainkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kali di Kongres Pemuda II. jam buka dari hari selasa - minggu, antara jam 08-14.00 untuk hari sabtu/minggu dan 08.00-15.00 untuk hari selasa-jumat, sedangkan hari senin ataupun hari libur nasional tutup. tiket masuk IDR 2.000 untuk dewasa, IDR 1.000 untuk anak-anak dan IDR10.000 untuk turis asing, sangat terjangkau bukan.
Biola W.R. Supratman, salah satu koleksi Musium Sumpah Pemuda
3. Musium Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional
Dulu digunakan sebagai sekolah kedokteran yang bernama STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), kampus pertama yang berdiri di Hindia Belanda, cikal bakal Republik Indonesia saat ini. Dari sekolah kedokteran inilah gerakan kebangkitan nasional yang berorientasi pada kemerdekaan dipelopori dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, yang sampai sekarang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Di tempat ini, Dr. Soetomo dan siswa Stovia mempersiapkan dan mendeklarasikan berdirinya Boedi Oetomo. Karena tindakannya itu, Dr. Soetomo sempat akan dikeluarkan dari Stovia, namun berkat solidaritas teman-temanya yang melakukan aksi demontrasi dan akan keluar jika Dr. Soetomo dikelurkan. karena keterbatasan jumlah dokter saat itu, sehingga jika banyak siswa yang meninggalkan Stovia, wabah penyakit yang sering terjadi saat itu tidak tertangani, Dr. Soetomo tidak jadi dikeluarkan. Terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat, disamping RSPAD Gatot Subroto. koleksi musium kebangkitan nasinal berisi ruang-ruang sekolah kedokteran Stovia meliputi ruang kelas, asrama di tambah dengan segala informasi organisasi-organisasi yang menandai kebangkitan indonesia untuk berserikat. jam setiap hari selasa - minggu, antara pukul 08.00 - 16.00 dengan tiket masuk IDR 2.000 untuk dewasa dan IDR1.000 untuk anak-anak.
Koleksi Museuem Kebangkitan Nasional
4. Musium Joang 45
Museum Joang 45
Gedung ini awalnya adalah sebuah hotel yang bernama Schomperl yang berdiri tahun 1928 yang diperuntukan bagi pejabat tinggi belanda, pengusaha asing dan pejabat Pribumi. pada masa pendudukan jepang, gedung ini dikuasiai oleh pemuda indonesia dan dijadikan kawah candradimuka pendidkan nasionalisme bagi pemuda pribumi dan diberi nama gedung menteng 31. gedung ini baru diresmikan menjadi musium pada masa Gubernur Ali Sadikin, tepatnya tanggal 19 Agustus 1974 dan diberi nama Museum joang 45. terletak dikawsan elit menteng, tepatnya Jl. Menteng Raya no 31 jakarta Pusat, dengan koleksi tentang periode mempertahnkan kemerdekaan indonesia, terutam jaman antara proklamasi kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda. Waktu buka hampir sama dengan museum-museum yang lain hari selasa - minggu pukul 09.00 - 15.00, sabtu 09.00 - 13.00 dan hari senin tutup. untuk tiket masuk, IDR 5.000 utuk dewasa, IDR 3.000 untuk mahasiswa, IDR 2.000 untuk pelajar dan anak-anak.

5. Musium Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi
 Masih di daerah elit menteng, disana juga terdapat museum yang menjadikan saksi kemerdekaan indonesia. Namanya Museum Perumusam Naskah Proklamasi, sesuai namanya di rumah inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dirumuskan. Pada saat itu, gedung ini menjadi rumah dinas Laksamana Muda Tadashi Maeda. Gedung ini digunakan menjadi museum sejak tahun 1992. Sesuai dengan yang tertulis di buku-buku sejarah yang kita terima sejak SD, setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu tanggal 15 Agustus 1945, golongan pemuda yang melihat adanya kekosongan kekuasaan mendorong Ir. Soekarno untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, untuk itulah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di amankan ke Rengasdengklok. Setelah Kembali dari Rengasdengklok, dilakukan persiapan untuk memproklamasikan Kemerdekaan. Karena di rasa rumah Laksama Maeda merupakan tempat yang paling aman, akhirnya disinilah persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia termasuk perumusan naskah proklamasi dilakukan. terletak di Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat, saat ini berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. jam buka selasa-kamis dan sabtu antara 08.00 - 16.00, jumat 08.00-16.30, senin dan hari libur nasional tutup.
diorama Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo merusmuskan naskah proklamasi
6. Musium Nasional
Museum Nasional
 Musium yang juga dikenal dengan nama musium gajah ini merupakan musium tertua yang ada di Indonesia. berdiri sejak jaman hindia belanda yang awalnya menempati sebuah rumah di daerah Kali besar (Kota tua). Karena jumlah koleksi yang semakin banyak, pada masa Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles didirikanlah gedung baru di Jalan Majapahit no 3 (sekarang Sekretariat Negara) dengan nama Societeit de Harmonie, yang juga sebagai tempat berkumpulnya sosialita pada jaman itu. Seiring bertmabahnya koleksi yang ada, gedung Societeit de Harmonie juga tidak mampu lagi menampung semua koleksi museum nasional saat itu, akhirnya tahun 1862 Pemerintah hindia belanda membangun gedung baru, khusus untuk museum nasional yang berada di lokasi museum nasional saat ini. Mungkin koleksi museum ini adalah yang terbaik dan paling lengkap jika ingin tahu tentang Indonesia, berisi segala macam tentang Indonesia mulai sejarah, Kebudayaan sampai hasil karya masyarakat Indonesia dari Sabang Sampai Merauke, dari zaman prasejarah sampai saat ini. Lokasi Musium berada di jalan Merdeka Barat No.12 Jakarta Pusat, tepat disebelah barat monumen nasional. waktu buka hari selasa - jumat antara pukul 08.00-16.00 , sabtu-minggu antara pukul 08.00 - 17.00 serta senin dan hari libur nasional tutup. untuk harga tiket hampir sama dengan museum yang lain, IDR5.000 untuk dewasa dan IDR2.000 untuk anak-anak, sebuah harga yang sangat murah untuk pengalaman yang didapatkan.

Koleksi Museum Nasional
7. Museum Bahari

Museum Bahari
Musium inilah yang menunjukan bahwa negara Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan, seperti dalam lagu nenek moyangku seorang pelaut. Musium bahari terdiri dari beberapa bangunan yang merupakan hasil peninggalan kota Batavia lama. Diantaranya adalah Gedung sebelah timur yang dulu merupakan bekas tembok dari Kasteel Batavia yang tersisa.Selanjutnya menara Syahbandar yang merupakan titik 0 Batvia, digunakan sebagai menara pengawas pelabuhan batavia. dan Terkhir Gedung B dan C museum bahari yang merupakan bekas penyimpanan rempa-rempah VOC. Koleksi museum ini sesuai dengan namanya segala macam yang berhubungan dengan laut, mulai Perahu asli, miniatur perahu, alat bantu navigasi , lukisan kebaharian, biota laut, alat penangkap tradisional, koleksi angkatan laut sampai barang muatan kapal tenggelam.Museum yang berada dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI terletak di jalan Pasar Ikan No.1 Jakarta Utara. jam operasional dari hari selasa - minggu dari jam 09.00-15.00 dan senin serta hari libur nasional tutup. sementara untuk tiket masuk, IDR5.000 untuk dewasa, IDR3.000 untuk mahsiswa dan IDR 2.000 untuk pelajar.
Koleksi Museum Bahari
8. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum seni rupa dan Keramik
sebelum digunakan sebagai museum seni rupa dan keramik, Gedung ini digunakan oleh Lembaga Peradilan tertinggi Belanda (Raad Vaad Justietie) yang didirikan tahun 1870. selanjutnya digunakan sebagai kantor walikota Jakbar, Kantor Dinas Museum dan Sejara DKI, sampai menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik tahun 1990. sesuai namanya, museum  ini beris koleksi berbagai macam hasil seni rupa seperti Lukisan, patung dan keramik. Museum Seni rupa dan Keramik terletak di kawasan kota tua dekat Museum fatahillah dan Museum wayang, tepatnya jalan Pos Kota no 2 Jakarta Barat. Jam operasional hari senin sampai minggu antara jam 09.00-15.00, sedangkan hari mingu dan libur nasional tutup. untuk tiket masuk IDR2.000 untuk dewasa, IDR1.000 untuk mahasiswa dan IDR600 untuk pelajar.

9. Museum Wayang 

Museum Wayang
didirikan tahun 1640, bangunan yang saat ini digunakan sebagai museum wayang awalnya adalah sebuah gereja. bangunan gereja itu sempat runtuh akibat adanya bencana gempa, sebelum dibangun kembali sebagai gudang sebuah perusahaan swasta. Bangunan baru difungsikan sebagai Museum mulai tahun 1937 dengan nama de oude Bataviasche Museum yang diresmikan oleh gubernur terakhir hindia belanda, Jonkheer Meester Aldius Warmoldu Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer. Akhirnya pada masa Gubernu Ali Sadikin Museum ini dirubah menjadi museum wayang seperti saat ini. Terdapat sekitar 4.000 koleksi wayang dimusem ini yang terdiri dari wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Museum ini keberadaanya terasa semakin penting sejak di tetapkannya wayang sebagai warisan budaya tak benda unesco tahun 2003. Terletak di Jalan Pintu Besar utara no 27 Jakarta Barat, jam operasional setiap hari selasa - minggu antara jam 09.00 -15.00, sedangkan hari senin dan hari libur nasional tutup. sedangkan untuk tiket masuk sama dengan museum seni rupa dan keramik, IDR2.000 untuk dewasa, IDR1.000 untuk mahasiswa dan IDR600 untuk anak-anak.
Koleksi Museum Wayang
10. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia
 jika ingin mengatuhi perkembangan kegiatan ekonomi indonesia sejak zama Hindia Belanda hingga saat ini terutama yang berkaitan dengan keuangan dan Perbankan, Museum Bank Indonesialah tempat yang cocok. Sebelum menjadi Bank Indonesia, namanya adalah De Javasche Bank yang didirikan tahun 1828 yang merupakan bank swasta yang didirikan untuk memperlancar perdagangan jaman Hindia Belanada. akhirnya De Javasche Bank dinasionalisasi oleh pemerintah tahun 1953 dan dirubah menjadi Bank Sentral dengan nama Bank Indonesia. Karena tuntutan zaman dan perkembangan keuangan yang semakin pesat dan dikira gedung yang saat ini menajdi Museum tidak lagi memadai, akhirnya gedung Bank Indonesai dipindah ke jalan thamrin dimana lokasinya saat ini berada. Sedangkan bekas gedungnya dirubah menjadi museum dan diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanudin Abdullah tahun 2006 dan Presiden SBY tahun 2009. selain menyajikan informasi tentang perkembangan Bank Indonesia sebagai bank sentral dari masa ke masa, musem ini masih mempertahankan beberapa bagina penting dari De Javasche Bank seperti kasir dan ruang penyimpanan, selain itu Museum Bank Indonesi juga menyimpan koleksi Mata Uang Indonesia dari masa ke masa dan Mata uang dari negara-negara lain di dunia. Jam Operasional Museum Bank Indonesia untuk hari Selasa - Jumat mulai jam 08.00-15.30 dan Sabtu dan Minggu 08.00-16.00, sedangkan hari senin dan hari libur nasional tutup. Untuk masuk kedalam Museum Bank Indonesia tidak dipungut biaya.
diorama Ruang Penyimpanan Emas Batangan Bank Indonesia
walaupun jumlah museum yang ada di Jakarta sangant banyak, bahkan tidak cukup satu hari untuk mengunjunginya, jumlah pengunjungnya sangat terbatas, terutama untuk museum-museum yang tidak terletak didekat tempat wisata lain, bahkan di beberapa museum saya harus berjalan sendirian menysuri lengangnya setiap sudut museum. semoga kedepanya musem-museum itu bisa dijadikan sarana wisata alternatif di jakarta yang murah sekaligus edukatif bagi warga jakarta ataupun warga yang berkunjung ke jakarta. sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar karena selalau menghargai sejarah dan jasa-jasa pahlawanya, seperti judul pidato Founding Father dan Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam perayaan kemerdekaan Indonesia tahun 1966  Jasmerah :

"JANGAN SEKALI-KALI MENINGGALKAN SEJARAH"





Selasa, 04 November 2014

Prau, Ketidaksengajaan yang manis


jika membicarakan tentang gunung yang ada di provinsi jawa tengah, orang dengan fasih akan menyebutkan nama slamet, sumbing, sindoro dan merbabu serta merapi atau yg lebih kesohor dengan nama Triple S dan Double M. namun di luar lima gunung yang kesohor itu, masih ada beberapa gunung yang layak dan direkomendasikan untuk di taklukan di daerah Jawa Tengah, Salah satunya adalah Gunung Prau, Gunung dengan ketinggian 2.565 Mdpl, yang terletak di kota Wonosobo, tepatnya di daerah dieng yang juga tersohor sebagai obyek wisata yang ciamik.
sebenarnya, perjalanan saya ke Gunung Prau ini bukanlah sebuah kesengajaan. Di awali dengan rencana untuk mendaki Gunung Sindoro, salah satu dari member Triple S yang kesohor. Namun sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, begitu sampai di basecamp pendakian Gunung Sindoro di desa Kledung, kami mendapat informasi bahwa sejak dua hari sebelumnya pendakian gunung Sindoro di tutup karena aktivitas meningkat, menyusul gunung slamet yang statusnya sudah tidak boleh di kungjungi sebelumnya.
desa patak banteng, titik awal pendakian gunung prau
pendakian Gunung Prau di mulai dari desa patak banteng yg ada di jalan raya dieng wonosobo. untuk mencapai desa patak banteng, bila berasal dari jakarta bisa naik bis jurusan wonosobo, dilanjutkan bis jurusan dieng dengan tarif IDR 10.000. atau bila naik kereta bisa turun di stasiun kutoarjo, dari kutoarjo ada beberapa alternatif yg dipilih, bisa naik bis sumber alam jurusan semarang dengan tarif IDR 20.000, turun di terminal magelang atau secang, dilanjutkan dengan bis jurusan magelang - wonosobo dengan tarif IDR 20.000 smapai di pasar wonosobo terus dilanjutkan bis jurusan dieng. atau dari stasiun kutoarjo naik angkot menuju plaza purworejo dengan tarif IDR 7.000, dilanjutkan dengan bis jurusan purworejo - wonosobo dengan tarif IDR 20.000, dan dilanjutkan bis jurusan dieng. untuk jalur lewat purworejo sebaiknya disiapkan waktu ekstra karena bis nya sering ngetem di pinggir jalan.

Pos I, Sikut Dewo
dari desa patak banteng, ada 3 pos yang dilalui untuk mencapai camp pendakian dengan nama yang unik-unik, pos I dengan nama Sikut dewo, Pos II canggal walangan dan Pos III Cacingan. waktu tempuh dari desa petak banteng menuju pos I sekitar 30 menit, dengan jalur yang langsung menanjak melewati perkampungan dan ladang pendudduk yang ditanami kol, kubis dan sayuran yang tumbuh di ketinggian, dipinggiran dari tanaman sayur di tanami carica buah yang pohonya mirip pepaya dan hanya tumbuh di dataran tinggi dieng.
Medan dari desa patak banteng menuju pos II
 uniknya lagi dari pohon carica selain hanya tumbuh di dataran tinggi dieng wonosobo, buanya tidak bisa di makan secara langsung seperti pepaya karena buanya banya mengandung getah. sehingga buah carica banyak diolah menjadi manisan yang akhirnya menjadi oleh-oleh khas wonosobo.
pohon carica
setelah melewati pos I sikut dowo, masih dengan track yang hampir sama perjalan dilanjutkan menuju pos II canggal walangan yang letaknya perbatasan antara ladang penduduk dan hutan cemara. waktu tempuh dari pos I menuju pos II sekitar 30 menit.
Pos II, Canggal Walangan
selepas pos II canggal walangan, track yang dilalui memasuki hutan cemara yang tidak terlalu lebat dan satu-satunya hutan sepanjang rute pendakian gunug prau. selain mulai memasuki hutan, track antara pos II dan pos III lebih menanjak dari sebelumnya, sehingga dibutuhkan waktu 45 menit, sedikit lebih lama dari pos-pos sebelumnya. pos III bernama cacingan, nama yang benar-benar sangat unik dan belum diketahui alasan pemberian nama itu.
pos III, Cacingan
pos cacingan merupakan dataran yang agak lebar di tengah hutan cemara, dari sini untuk menuju camp yang biasa digunakan pendaki gunung prau dibutuhkan waktu 30 menit. namun dengan medan yang semakin menanjak serupa tanjakan penyiksaan di gunung rinjani atau tanjakan setan gunung gede.
tanjakan menuju sunrisecamp
wlaupun tracknya berat, namun bial kita menoleh ke belakang akan terlihat desa patak banteng dan telaga warna yang seakan bisa menghapus capek yang ada. sunrise camp merupakan tempat favorit pendaki gunung prau untuk mendirikan tenda. dari sunrise camp bisa disaksikan matahari terbit ataupun akuhnya gunung sindoro-sumbing yang berdiri kokoh berdampingan seperti gambar kita waktu masih SD.
Gunung Sindoro-Sumbing dari Sunrise Camp
bagi yang tidak suka keramaian yang ada di sunrise camp, dapat berjalan sebentar sekitar 15 menit sampai padang lonte sore ataupun bukit teletubies yang lebih sepi untuk mendirikan tenda.
matahari terbit dari tenda
disarankan bila ingin melihat view desa patak banteng dan telaga warna dari dalam tenda lebih baik mendirikan tenda di padang lonte sore, walaupun risikonya harus menghadapi terjangan angin sepanjang malam.
view dari dalam tenda
selain dapat melihat telaga warna, di puncak gunung prau menghampir bukit-bukit berwarna hijau seperti rumah dalam acara anak-anak terkenal teletubbies.
bukit teleltubbies
view dari padang lonte sore
pemandangan menawan yang ada di gunung prau seakan melupakan kekecewaan awal karena tidak bisa mendaki gunung sindoro. ketidaksengajaan mendaki gunung prau ternyata berakhir manis. sehingga semangat untuk mendokumentasikan perjalanan ini dalam tulisan yang sempat surut seakan membuncah kembali, walaupun tulisan masih ala kadarnya dan masih perlu banyak belajar, namun seperti di katakanibu batutah
"Berkelana membuatmu terdiam takjub,
 lalu perlahan mengubahmu menjadi orang yang pandai bercerita"