Selasa, 24 Juni 2014

Cikuray, atap garut

rute gunung cikuray
ada sebuah alasan kenapa garut mendapat julukan "swiss van java", layaknya bandung yang mendapat julukan "paris Van java". Garut mendapatkan julukan itu tidak lepas dari hawa udaranya yang sejuk atau dingin seperti dinginya negeri swiss. hawa udara yang dingin di garut disebabkan karena letaknya di dataran tinggi dan dikelilingi oleh banyak gunung di sekitarnya. mulai dari papadanya yang menjadi destinasi favorit parat penggiat alam di jabar dan jakarta, sampai guntur yang mempunyai keunikan tersendiri. namun dari semua itu, yang paling berat medanya dan tertinggi adalah cikuray (2821 mdpl) sehingga layak untuk disebut sebagai atapnya kota garut.
jalur pendakian gunung cikuray
 untuk menuju gunung cikuray, bila dari jakarta bisa naik bus jurusan garut dari terminal kampung rambutan atau lebak bulus dengan harga IDR42.000,-. waktu tempuh dari jakarta ke garut (terminal guntur) normalnya membutuhkan waktu 4 jam (hati-hati bila balik ke jakarta hari minggu karena biasanya bebarengan dengan orang bandung yang kerja di jakarta, waktu tempuh bisa sampai 7-8 jam karena tol cipularang macet parah). dari terminal guntur, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan mobil pick up dengan harga IDR40.000,- per orang (biasanya mobil baru mau jalan bila jumlah penumpang antara 7 - 10 orang). perjalanan dengan mobil pick up menuju pemancar (titik awal pendakian gunung cikuray) di tempuh dalam waktu 60 - 90 menit.
Pos Pemancar
 pos pemancar berada di ketinggian 1.503 mdpl, disini kita harus melakukan registrasi di pos pemantauan pendaki gunung cikuray dengan membayar biaya administrasi seikhlasnya ( sebelumnya di area perkebunan teh menuju ke pos pemancar, kita harus membeli tiket masuk seharga IDR3.000,-/orang). di pos pemancar juga terdapat warung bagi yang belum sarapan, ataupun mengisi persediaan air (di gunung cikuray susah untuk mendapatkan sumber air, sumber air terakhir di dekat pos 1) serta menitipkan kendaraan bagi yang membawa sendiri.
track dari pos pemancar ke pos 1
 dari pos pemancar, perjalanan dimulai pukul 7.30 Wib dengan melalui perkebunan teh, jangan kaget jika langsung menemui tanjakan begitu memulai perjalanan. melewati kebun teh, kita akan sampai di ladang penduduk dengan medan yang semakin menanjak, dengan tanjakan ekstremnya bernama tanjakan cihuy yang hampir vertikal. selesai dengan ladang penduduk dan tanjakan cihuy nya, perjalanan diiteruskan dengan memasuki hutan yang lebat sampai menjelang puncak, bisa dibilang di kebun teh dan ladang penduduklah kita bisa melihat sinar matahari dalam perjalanan menuju puncak gunung cikuray. setelah berjalan hampir 45 menit, kita akan sampai di pos 1 tepat pukul 8.15 wib.
track hutan menuju pos 1
pos 1 menuju pos 2, track yang kita lalui masih sama dengan sebelumnya, menanjak dengan halang rintang akar pepohonan yang bertebaran, bahkan bisa dibilang jalur dari pos 1 menuju pos 2 lebih berat dari pos pemancar menuju pos 1. waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos 2 dari pos 1 sekitar 30 menit. perlu di ingat juga, di jalur antara pos 1 menuju pos 2 inilah terdapat sumber air terakhir dalam pendakian gunung cikuray.pos 2 merupak sebidang tanah datar yang mampu menampung kira-kira 2 tenda.
Pos 2
pos 2 menuju pos 3, tanjakan yang dilalui semakin mengerikan, tidak ada "bonus" yang diberikan sama sekali. bahkan teman-teman banyak yang menyebut sebagai trek 3D (dengkul, dada, ketemu dagu) atau merangkak.
Kejamnya track menuju pos 3 batu aisan
setelah "puas" merangkak selama hampir 40 menit, sampai juga akhirnya di pos 3 pukul 9.25 Wib. disini ada tanah datar yang sedikit luas yang mampu menampung sampai 5 tenda. bahkan jika lagi rame, pos 3 menjdai alternatif karena pos di atas sampai puncak tidak ada ruang lagi.
pos 3 batu aisan
seperti track-track sebelumnya, semakin tinggi pos yang di tempuh semakin vertikal medanya atau tanjakanya semakin tidak manusiawi. di foto pos 3 bahkan bisa dilihat, tanjakan hampir 90 derajat langsung menyambut saat langkah pertama meninggalkan pos 3. 40 menit memanjat sambil memanggul kulkas eh karier sampai juga di pos 4 pukul 10.10 Wib.
Pos 4
mungkin ini adalah jarak pos yang paling dekat dalam pendakian gunung cikuray, jarak pos 4 menuju pos 5 sang hyang taraje hanya membutuhkan waktu 18 menit. namun walaupun cuma 18 menit, track yang dilalui tetaplah membuat perjalanan menjadi lebih berat.
pos 5 sahyang taraje
tujuan berikutnya dari pos 5 adalah puncak, namun jangan senang dahulu, ini bukanlah puncak yang sesungguhnya dari gunung cikuray, hanya puncak bayangan atau pos 6. disinilah tempat favorit para penggiat alam yang sedang mendaki gunung cikuray untuk mendirikan tenda selain puncak. jaraknya hanya 21 menit dari pos 5 sahyang taraje, mampu menampung sampai 8 tenda.
pos 6 puncak bayangan
jangan dikira setelah mencapai puncak banyangan, pucak yang sesungguhnya sudah dekat. sampai puncak bayangan, kita masih menyelesaikan 2/3 perjalanan, masih ada 1/3 perjalanan yang beratnya terasa seperti 2/3 perjalanan awal. track yang lebih berat akan dilalui untuk menuju pos 7, pos terakhir sebelum puncak. dibutuhkan waktu 1 jam 20 menit untuk mencapai pos 7 dari pos 6.
pos 7

lamanya waktu yang ditempuh untuk sampai di pos 7 dari pos6 membuat banyak orang putus asa, bahkan sering kali tertidur atau berhenti lama disini. padahal hanya butuh 21 menit untuk sampai puncak dari pos 7.
pukul 12.43 Wib tepat perjalanan diselesaiakan setelah berjalan hampir selama 4 jam 38 menit.
puncak gunung cikuray
 puncak gunung cikuray mengingatkan saya akan gunung yang pertama kali di daki panderman, bentuk puncak sangat mirip, tanah lapang berdebu yang agak luas. selain terkenal akan tracknya yang menyiksa, salah satu daya tarik lain dari gunung cikuray adalah sunrinse nya yang terkenal "cakep".

Sunrise gunung cikuray
sebeanarnya banyak tanah lapang yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda di kawasan puncak gunung cikuray, namun bila lagi musim pendakian harus jeli untuk mencari agak ke bawah dari puncak untuk mendirikan tenda.
camp
dengan ketinggian hanya 2821 mdpl, banyak orang yang menilai gunung cikuray mudah untuk di "taklukan". namun seperti kata pepatah jangan menilai buku dari covernya,
"Jangan menilai Gunung dari Ketinggianya"

4 komentar: