Senin, 15 Januari 2018

Tour de Banten

sunset di bayah

setelah hampir setengah taon tidak melakukan touring sepeda akibat kesibukan dan harus kembali menjadi kaum proletar (pegawai). Di penghujung tahun 2017 akhirnya ada kesempatan untuk melakukan sepeda sekedar mengobati rindu yang sudah mulai tidak tertahan. Perjalanan di rencanakan selama 3 hari menyusuri provinsi paling muda di pulaua jawa,mulai dari sisi utara,barat sampai selatan. Perjalanan yang diberi tanjuk "tour de banten" sebenarya bukanlah sepenuhnya bukanlah perjalanan yang baru karena sudah pernah melakukan perjalanan menyusuri sisi utara banten sampai menuju merak ( tou de merak ) sekitar 5 tahun yang lalu.
perjalanan kali ini akan diawali dari kawasan pancoran di bilangan jakarta selatan dan finish di tempat yang sama dengan menyusuri sisi utara provinsi banten, dilanjutkan di sisi barat dan utara, lalu kembali dengan menyusuri wilayah jawa barat dengan menempuh jarak 546,89 Km,dengan waktu tempuh 3 hari (36 jam 40menit 29 detik), melintasi tiga provinsi (DKI jakarta, Banten dan Jabar ) dan sepuluh kota (Jakarta - tangerang - tangsel - serang - cilegon - pandeglang - lebak - sukabumi - bogor - depok)

Day 1 (Jakarta - Pandeglang)

Jakarta -Pandeglang
Bersamaan dengan terbitnya matahari tanggal 23 desember 2017, perjalanan di awali dengan menyusuri jalanan jakarta yang cukup lengang karena ditinggal sebagian penghuninya untuk liburan, menuju arah barat. Sampai di kota tangerang perjalanan dapat dikatakan lancar dan tanpa ada kendala yang berarti. Masalah mulai menghampiri begitu memasuki kota tangerang, karena hampir 5 tahun tidak kesana dan jalanan yang banyak berubah,sempat kesasar menuju ke arah serpong yang melenceng sekitar 15 Km (sekitar 30 km untuk kembali ke jalur yang benar) dari jalur yang seharusnya menuju kota serang.
setelah bisa kembali menuju jalan yang benar, perjalanan dilanjutkan meuju ke arah barat menuju daerah cikupa. Sesampainya di cikupa,karena tenaga sudah terkuras akibat kesasar sebelumnya,disempatkan dulu mengisi "bensin" kembali untuk mengarungi perjalanan yang masih panjang dengan semangkok bakso dan segelas es teh.
selanjutnya perjalanan dilanjutkan kembali menuju serang ibukota provinsi banten, provinsi termuda di pulau jawa yang baru berdiri sejak tahun 2000. Kota serang yang sekarang ternyata berbeda dengan kota serang yang pernah saya kunjungi lima tahun yang lalu. Kota serang sekarang sudah jauh lebih ramai, bahkan lalu lintas cenderung padat memasuki dalam kotanya.
Dari kota serang perjalanan dilanjutkan terus ke arah barat menuju kota ujung barat di pulau jawa, cilegon. Kota cilegon selama ini lebih terkenal akan pantai anyer, pelabuhan merak dan pabrik baja krakatau steel. Kota Cilegon sendiri merupakan kota yang lahir di era reformasi,tepatnya tahun 1999 hasil pemekaran dari kabupaten serang.

kota cilegon
 Sesampai di kota cilegon, perjalanan dilanjutkan menuju ke arah selatan menuju pantai anyer yang terkenal sebagai awal mula jalur panutra jawa yang membentang disisi utara jawa sepanjang seribu kilometer mulai dari anyer sampai panarukan di jawa timur. Jalur anyer panarukan di bangun oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendles yang terkenal dengan kerja rodinya. Pantai anyer sendiri terletak di sisi barat pulau jawa menghadap selat sunda, selat yang memisahkan antara pulau jawa dan sumatra. Tapi sayangnya, keindahan pantai anyer saat ini tidak bisa dinikmati dengan bebas karena banyak pantai yang menjadi private karena dibangun cottage-cottage di pinggir pantai yang jumlahnya sangat banyak.

sunset pantai anyer

salah satu keunggulan dari pantai anyer yang berada di unjung barat adalah kita bisa menyaksikan sunset dengan tenggelamnya matahari ke dalam lautan.
selepas pantai anyer, perjalanan akan kembali memasuki kabupaten serang di pantai carita,salah satu pantai yang juga terkenal di ujung barat pulau jawa. Kondisi pantai carita tidak jauh berbeda dengan pantai anyer, banyak pantai yang dibangun cottage dan hotel yang membuat pantai tidak bisa di akses semua orang. Selain kabupaten serang, pantai carita sebagian juga masuk wilayah kabupaten pandeglang, terutama yang berada disisi selatan.
Dan hari pertama perjalanan tour de banten berakhir di pantai carita yang masuk wilayah pandeglang. Secara keseluruhan track yang dilalui hari pertama cukup datar dan bersahabat dengan lutut, namun sedikit kendala yang dihadapi adalah cuacayang cukup terik dan angin yang  seidikit kencang menghambat perjalanan. Hari pertama total jarak yang ditempuh 220,13 km dalam waktu 11 jam 38 menit dan 42 detik (diluar waktu istirahat) dan melalui dua provinsi (DKI dan Banten) serta sembilan kota (Jakbar-Jaksel- Kota tangerang-tangsel-kabupaten tangerang-kota serang-kota cilegon-kabupaten serang dan kabupaten pandeglang) 

Day 2 (Pandeglang - Lebak)
 
Padeglang - Lebak

 Tujuan hari kedua perjalanan adalah pantai sawarna yang masuk dalam wilayah kabupaten Lebak provinsi Banten. Pantai sawarna sendiri merupakan salah satu destinasi favorit bagi masyarakat jabodetabek dan sekitarnya yang berada di ujung selatan pulau jawa, dengan hamparan pasir putih yang luas khas pantai selatan, dan juga daya tarik matahari tenggelam yang tergambar jelas dari pantai sawarna.
Perjalanan hari kedua dilanjutkan mulai pukul 06.01 dari pantai carita, masih menyusuri bagian barat pantai pulau jawa. Jalur yang dilewati tidak jauh berbeda dengan jalur anyer-carita, landai dengan jalanan mulus sampai memasuki panimbang. Darisinilah perjalanan sebenarnya hari kedua dimulai,jalanan yang datar dan mulus harus berganti dengan jalur perbukitan naik turun seperti dalam film ninja hatori. Tanjakan yang dilalui cukup untuk membuat mandi keringat di pagi hari, bahkan di beberapa titik harus berjalan beriringan dengan sepeda alias nuntun. Rute ini membelah provinsi banten dari sisi barat menuju sisi selatan.
hari kedua
Dari ketinggian 11 mdpl perjalanan dilanjutkan menuju ketinggian 264 mdpl, titik tertinggi perjalanan hari kedua. Track yang dilewati didominasi oleh perkampungan yang diselingi oleh hutan jati yang cukup luas. setelah hampir lima jam melalui pedalaman provinisi banten dari daerah panimbang yang masih masuk dalam wilayah kabupaten pandeglang sampai di binuangen yang sudah masuk dalam wilayah kabupaten lebak. Ada yang unik dari kabupaten pandeglang, dimana logo kotanya terdapat gambar badak bercula satu. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari wilayah kabupaten pandeglang yang meliputi wilayah taman nasional ujung kulon, habitat badak bercula satu.
Memasuki binuangen, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri pantai selatan pulau jawa. Jalanan yang dilalui masih cukup landai dan bersahabat dengan lutut, hampir sama dengan track di sisi barat pulau jawa yang telah dilalui hari sebelumnya. Sepanjang jalan yang dilalui banyak terdapat perkebunan karet yang terdapat disisi jalan sampai memasuki wilayah bayah. Sesampai bayah, hari sudah mulai senja dan bertepatan dengan matahari tenggelam yang cukup cantik dilihat dari pinggir jalan.
sunset di bayah

 Selepas bayah, track yang dilalui mulai naik turun layaknya jalanan di pantai selatan pulau jawa. Naik turunya jalan semaakin diperparah dengan jalanan yang mulai berlubang disana-sini, membuat perjalanan semakin berat karena mengkombinasikan tanjakan, malam dan jalan rusak. Di tambah lagi lima kilometer menjelang titik finish hari kedua pantai sawarna harus memasuki hutan yang cukup membuat kesan tersendiri.
Akhirnya setelah 160,93 Km perjalanan selama 11 jam 8 menit dan 50 detik (diluar waktu istirahat) yang melintasi dua kota (kabupaten pandeglang dan lebak) sampai juga di surga tersembunyi di ujung selatan banten, pantai sawarna.

Day 3 (Lebak-Jakarta)
Lebak-Jakarta
 Hari terakhir perjalanan tour de banten yang juga hari terberat dari tiga perjalanan yang dilalui. Hal ini dibuktikan dengan titik tertinggi yang harus dilalui berada pada ketinggian 556 mdpl dan total tanjakan yang harus dilalui lebih jauh dari hari-hari sebelumnya. Bahkan tanjakan yang dilalui langsung setelah perjalanan dimulai begitu meninggalkan desa sawarna. Langsung tanjakan sejauh hampir 12 km harus dilalui dari ketinggian 14 mdpl menuju ketinggian 356 mdpl menuju daerah cilograng yang dilalui jalan nasional tiga antara bayah dan cisolok. setelah berpeluh keringat untuk menaklukan tanjakan menuju cilograng yang diperparah dengan jalanan yang aspalnya mengelupas semakin memperberat track yang dilalui, perjalanan dilanjutkan dengan tanjakan tajam sepanjang delapan kilometer yang cukup untuk sekedar melemaskan lutut yang mulai bergetar setelah dihajar tanjakan sebelumnya. di ujung turunan akan dijumpai sebuah sungai yang menjadi batas antara provinsi banten dan jawa barat.

Pantai Sawarna
 Begitu memasuki provinsi jawa barat, tanjakan yang tidak kalah tajam akan menyambut sepanjang hampir 3 km menuju puncak habibi. ada beberapa versi mengapa diberi nama puncak habibie, mulai dari mantan presiden ketiga RI itu mempunyai villa ataupun lahan disitu sampai disana ada kantor dari IPTN (sekarang PT. Dirgantara Indonesia) yang begitu lekat dengan presieden RI tersebut. dari puncak habibie, bisa dilihat pantai selatan jawa sukabumi yang memanjang sampai pelabuhan ratu dari ketinggian. selepasitu akan ada tanjakan tajam sekitar tiga kilometer sampai pinggir pantai, selanjutnya perjalanan akan melalui jalanan yang cenderung landai menyusuri pantai selatan sampai jawa menuju pelabuhan ratu, namun bukan berarti menjadi lebih mudah karena angin dan teriknya matahari menghadirkan kesulitan tersendiri. Memasuki pelabuhan ratu untuk menuju jakarta ada dua jalan yang bisa lalaui, pertama melalui jalur cikidang, jalur tercepat untuk menuju jakarta namun tidak disarankan terutama yang mengandalkan betis sebagai mesin penggerak karena jalanan yang menanjak dan berkelok-kelok serta lebih sempit yang langsung dibatasi jurang. Jalur satunya merupakan jalan nasional III yang biasa dilalui perjalanan dari dan menuju pelabuhan ratu. akhirnya pilihan dijatuhkan untuk melalui jalur yang umum dilalui walaupun harus sedikit memutar. Meskipun melalui jalur konvensional, jalur ini bukan berarti jalur yang mudah, masih akan ditemui tanjakan yang panjang sampai menuju cibadak, pertigaan jalur munuju kota sukabumi.

view dari puncak habibie
  Dari cibadak, jalur yang dilalui sebenarnya cukup bersahabat dengan lutut,karenan didominasi oleh turunan walaupun tidak begitu tajam. Bersahabat bukan berarti tanpa hambatan,karena jalur ini merupakan satu-satunya jalur menuju sukabumi maupun pelabuhan ratu, kemacetan akan menghadang di beberapa titik, apalagi apabila perjalananan dilakukan diakhir pekan atau liburan. Selanjutnya perjalanan akan didominasi turunan menuju kota bogor. Untuk meuju jakarta, masih terbentang jarak sekitar 60 km dari kota yang jaman hindia belanda diberi nama buitenzorg dan sempat dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai jakarta dari bogor bisa lebih cepat sekitar 2,5 jam dari arah sebaliknya sekiatr 3-4 jam.
 Dan perjalanan hari ketiga total menempuh jarak 185,83 km yang ditempuh dalam waktu 13 jam 52 menit dan 57 detik (diluar istirahat) melalui tiga provinsi (Banten-Jabar-DKI) dan  lima kota (Lebak-Sukabumi-Bogor-Depok-Jakarta).
walaupun kali ini perjalanan hari cukup singkat, hanya tiga hari perjalanan, namun bukan berati itu merupakan perjalanan yang mudah banyak hal yang didapatkan dalam perjalanan pendek itu yang sangat bermakna dan menjadi sebuah pembelajaran, karena  :


"life is journey not a destination"
maka lakukanlah perjalananmu sendiri untuk menghiasi hidupmu...