Sabtu, 21 Desember 2013

Ambon, jengkal surga di timur Indonesia

kristina marta tiahau memadang senja kota ambon
saat belajar sejarah waktu sekolah, pasti kita diajarkan tentang seorang pahlawan nasional yang berasal dari timur indonesia yang gigih berjuang untuk melawan belanda. pahlawan yang bernama asli, thomas matulessy (walaupun ada versi lain nama asli beliau adalah ahmad lussy atau mat lussy) lebih kita kenal dengan nama kapiten pattimura. Dan saat berkesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah sang kapiten, saya baru mengerti mengapa beliau sampai rela mengorbankan nyawa demi tanah kelahiranya. Pulau Ambon tempat kelahiran beliau sungguh cantik laksana surga yang ada di bumi. Pulau Ambon merupakan salah satu pulau dari gugusan kepulauan maluku. Mungkin namanya selama ini lebih kesohor akibat konfilk agama yang meluluh lantakan Ambon medio 1996- 2002, untuk mengenang peristiwa itu dan menjadi peringatan agar tidak  terjadi lagi, didirikan loceng perdamaian dunia yang diresmikan oleh presiden.

the 34th world peace gong
 Terlepas dari konflik agama yang pernah melanda, harus diakui pulau Ambon merupakan pulau yang cantik, seperti banyak pulau-pulau lain di kepulauan maluku sejak zaman kolonial dulu seperti banda neira, aru ataupun seram. karena daerah kepulauan, tentu saja wisata bahari yang jd daya tarik dari pulau Ambon, seperti pantai Natsepa, Pantai Liang, Pantai Santai ataupun Pantai Pintu Kota (pantai ini yang gagal dikunjungi karena waktu mepet).

pantai berpasir putih andalan pulau ambon
Pantai Natsepa
ada anekdot di Ambon, bila belum ke natsepa belum lah bisa dikatan ke Ambon. mungkin ada benarnya juga anekdot itu, karena Natsepa adalah pantai yang sangat cantik dengan pasir putih dan air lautnya yang sangat jernih sehingga bisa terlihat terumbu karang dan ikan-ikan yang sedang berenang.

Pasir putih dan air jernih Pantai Natsepa
Pulau Natsepa terletak di teluk Baguala yang berada di sebelah timur pula Ambon menghadap laut banda. dari Kota Ambon jaraknya sekitar 30 Km. Untuk mencapai pantai Natsepa dari Ambon bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. angkutan umum di ambon sangat baik dan banyak jumlahnya jadi memudahkan untuk pergi kemanapun. Dari terminal Kota Ambon, kita bisa naik angkutan jurusan Suli, waai ataupun tulehu, yang ditulis dilampu di atas angkot untuk memudahkan, waktu tempuh sekitar 1 jam dengan harga Rp5.000,-. Di pantai natsepa ada loket di pintu masuk dengan harga sekitar  Rp5.000,-, namun bila dihari kerja dan di bawah jam 12 pagi loketnya masih tutup dan pantainya masih sepi, sepeti pantai milik pribadi. Di Pantai Natsepa ada sebuah rumah pohon yang lumayan tinggi (sekitar 15 Meter), cocok bila ingin melihat pantai Natsepa dari ketinggian.

Rumah Pohon di Pantai Natsepa
view Natsepa dari Rumah Pohon
Pantai Liang
Puas bermain air di Pantai Natsepa, ada pantai lagi di Pulau Ambon yang tidak kalah cantik dengan Pantai Natsepa, Pantai Liang namanya. terletak disebelah utara pulau Ambon yang langsung menghdap Pulau Seram, Pulau terbesar di kawasan Kepulauan Maluku. Sama dengan Natsepa, Pantai liang juga berpasir putih namun dengan air yang lebih jernih dan banyak ditumbuhi pohon seperti hutan diatas pasir.
Hutan di atas pasir putih pantai Liang
yang membedakan lagi, disini juga terdapat dermaga dari kayu yang menjorok ke laut yang biasa digunakan untuk bermain anak-anak.
Air bening dan Dermaga Pantai Liang
untuk mencapai Pantai liang, dari Pantai Natsepa harus naik angkutan jurusan Liang yang ada sampai jam 8, sesuai dengan jadwal keberangkatan ferry dari Pulau Ambon ke Pulau Seram di pelabuhan liang. tarifnya sekitar Rp10.000,-, di Pantai Liang, bisa juga mencoba hidangan kas di pinggir pantai rujak buah (rujak yang sama juga banyak dijual di Pantai Natsepa).

Pantai Santai
Pantai terakhir yang sempat saya kunjungi di ambon adalah pantai santai, yang terletak di sebelah Timur Pulau Ambon ujung timur, di daerah latuhalat. Dari terminal ambon dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan angkot jurusan latuhalat dengan tarif Rp4.000,- dan dilanjutkan dengan becak yang tarifnya Rp3.000 (walaupun supirnya bilang seikhlasnya) atau bisa berjalan sekitar 5 menit.

Pantai Santai
bila sampai di Pantai Santai sore hari, kita juga bisa menikmati sunset pantai santai yang gak kalah cantik.

senja pantai santai
selain terkenal dengan pantainya, sebagai kota yang lekat dengan sejarah perlawan terhdap kolonialisme, ada beberapa monumen yang didirikan di kota Ambon. seperti Patung Kapiten Pattimura yang terletak dipusat kota Ambon, di depan Kantor Gubernur Maluku. Patung Kapiten Pattimura didirikan tepat ditempat Kapiten Pattimura dihukum gantung oleh belanda.
Monumen Pattimura
berikutnya monumen terkenal lain dikota Ambon adalah Kristina Marta Tiahau, pahlawan wanita dari Ambon. letaknya ada di daerah Karang Panjang sebelah gedung DPRD Maluku di atas Kota Ambon.
Monumen Kristina Marta Tiahau
terakhir adalah monumen trikora, untuk mengenang para pahlawan trikora yang gugur dalam rangka pembebasan irian barat (papua).
Monumen Trikora
yang patut dikungjungi juga saat ke Ambon adalh masjid Raya Al fatah, masjid terbesar di Maluku dan saksi bisu konflik agama yang pernah terjadi disini. Letaknya dekat Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Masjid Raya Al Fatah
Kota Ambon dari ketinggian
mungkin yang perlu diingat transportasi untuk mencapai surga-surga ditimur indonesia agak susah dan membutuhkan pengorbanan ekstra baik dari sisi materi ataupun tenaga, tapi tetap yakinlah " no pain, no gain", semua akan terbayar begitu sampai di "jengka surga timur Indonesia.