Kamis, 12 September 2013

dari SABANG (belum) sampai merauke


sejak kecil, sejak sekolah dasar, bahkan samapai dibuat lagu nasional bahwa indonesia membentang dari sabang sampai merauke. hal itu yang membuat terpatri di pikiran bahwa suatu saat kalau ada kesempatan saya harus mengujungi tempat-tempat tersebut. kesempatan itu akhirnya datang juga saat sudah bekerja, kebetulan ada temen kerja orang atjeh asli. akhirnya di rancanglah rencana untuk pergi ke atjeh, ke pulau weh dan ke sabang ujung barat indonesia. bertepatan dengan cuti temen yang mau pulang ke aceh. akhirnya, tanggal 9 maret 2013 pagi perjalanan untuk menuju aceh dimulai. dari djakarta menuju banda atjeh paling mudah di tempuh lewat udara, dengan lama perjalanan sekitar 3 jam. perjalanan menuju bandara sultan iskandar muda banda atjeh biasanya harus singgah dulu di medan (dulu bandara polonia sebelum ada bandara kualanmu), walaupun ada beberapa penerbangan langsung menuju bandara sultan iskandar muda. atjeh emang luar biasa, baru mendarat saja kita sudah akan dibuat terkagum-kagum, bandara sultan iskandar merupakan salah satu bandara dengan arsitektur terbaik yang ada di indonesia. bentuknya menyerupai masjid, lengkap dengan kubahnya, menggambarkan sekali bahwa atjeh itu serambi mekkah.

"bandara sultan iskandar muda"

satu tempat yang harus dikunjungi bila ke atjeh tentu saja masjid baiturrahman, masjid bersejarah yang menjadi saksi perkembangan dari masa ke masa, sejak zaman perjuangan melawan penjajah, hingga saksi bisu dahsyatnya tsunami atjeh yang menghebohkan dunia. yang unik lagi dari masjid ini, menara masjid baiturrahman merupakan bangunan tertinggi di kota banda atjeh, yang hingga sekarang masih tetap dipertahankan.
"masjid baiturrahman"

setelah mengujungi masjid baiturrahman, tidak terlalu jauh dari sana terdapat satu bangunan monumental untuk mengenang tragedi kemanusian, gempa dan tsunami atjeh tahun 2004. bangunan itu adalah sebuah kapal laut, yang sebelum tsunami terjadi berfungsi sebagai pltd yang terapung di pantai banda atjeh. letaknya bergeser sekitar 5 km dari posisi semula, akibat dibawah gelombang tsunami tahun 2004. bisa dibayangkan betapa dahsyatnya tsunami tahun 2004 hingga mampu kapal laut yang beratnya berton-ton sampai sejauh 5 km.

"monumen PLTD apung"
bosen melihat gedung dan bangunan saja, banda atjeh juga menyimpan wisata alam yang eksotis, utamanya pantai. pantai yang terkenal di banda atjeh salah satunya adalah lampuuk, sebuah pantai berpasir putih yang langsung menghadap samudra hindia. seperti pantai-pantai yang menghadap samudra, pantai lampuk juga mempunya ombak yang gedhe. ada cerita menarik tentang pantai lampuk, terutama berhubangan dengan tsunami tahun 2004. menurut cerita penduduk setempat, setelah tsunami terjadia, salah satu kapal induk amerika yang sedang melakukan misi kemanusiaan bersandar dekat pantai lampuk, kapal induk dijadikan rumah sakit terapung untuk menolong korban tsunami.

"pantai lampuk"

 puas menjelajah kota banda atjeh, sesuai rencana saatnya untuk menyebrang ke pulau weh, sabang ujung barat dan titk 0 km indonesia. dari banda atjeh, untuk menyebrang ke pulau weh harus melalui pelabuhan ulee lheue. dari pelabuhan ulee lheue ada dua alternatif pilihan untuk sampai di pulau weh, pertama dengan kapal cepat, tanapa bisa membawa kendaraan dengan harga tiket 85 rb per orang, dengan jadwal 2x sehari. sementara. yang kedua, menggunakan kapal ferry, bisa membawa kendaraan dan harga tiket 18,5 rb per orang dan 11 rb untuk sepeda motor, jadwal kapal ferry dari pelabuhan ulee lheue setiap jam 14,00 tiap harinya. 

"tiket kapal ferry"

perjalanan dari pelabuhan ulee lheue di banda atjeh pelabuhan sabang di pulau weh (untuk kapal cepat bersandar di pelabuhan balohan) memakan waktu sekitar 3 jam melewati selat malaka, jalur legendaris pelayaran. karena biasanya kapal bersandar di sabang sudah sore, tidak ada salahnya langsung berburu sunset., salah satu tempat dengan sunset terindah yang pernah saya lihat.
 "penuhnya kapal ferry menuju pulau weh"

"sunset di sabang (hari pertama)"

selesai melihat sunset, jangan lupa untuk mencari penginapan, ada beberapa alternatif penginapan di pulau weh, bisa di kota sabang ataupun di pantai iboih. kami memutuskan untuk menginap di kota sabang saja, dengan pertimbangan lebih mudah aksesnya. tarif penginapan di sabang di kisaran 200rb/ malam bisa untuk dua orang. esok paginya perjalanan kita lanjutkan ke tugu nol kilometer, titik dimana wilayah indonesia di hitung sampai di merauke. untuk sampai tugu nol kilometer dari kota sabang membutuhkan waktu sekitar 1 jam, padahal itu jarak dari ujung pulau ke ujung sisi lainnya.

"peta pulau weh"

tugu 0 km adalah monumen yang dibangun untuk menandai ujung terbarat wilayah indonesia, disinilah wilayah indonesia mulai diukur sampai di merauke. terletak di koordinat 05 derajat 54' 21,42" LU dan 95 derajat 13' 00,50" BT, diresmikan oleh mantan presiden ketiga BJ. Habibie saat menjabat menristek. di tugu 0 km, untuk membuktikan telah mengujungi tugu 0 km, ada jasa penjualan sertifikat tugu 0 km. selain tugu 0 km, di tempat yang sama kita bisa memandang tenangnya samudra hindia dari atas bukit, so amazing.

"tugu nol kilometer"

"tenangnya samudra hindia dari titik 0 km indonesi"

dari tugu nol kilometer, perjalanan dapat dilanjutkan ke pantai iboih dan snorkling di pulau rubia. pantai iboih merupakan salah satu tempat menginap favorit di pulau weh, disana terdapat banyak cottage yang menghadap langsung ke arah laut, yang tentu saja menawarkan pemandangan yang sangat menarik. dari pantai iboih inilah, titik penyebrangan ke pulau rubia bagi yang mau snorkling.


"pantai iboih"

untuk menyebrang ke pulau rubia dari pantai iboih ada dua cara, pertama ikut rombongan perahu kayu dengang tarif 20 rb per orang. kedua, menyewa perahu motor dengan harga 150 rb untuk kapsitas 10 orang. keunggulan menyewa perahu motor, tidak perlu menunggu perahu penuh untuk berangkat. selain itu, dengan perahu motor kita bisa memutari pulau rubia dan melihat cottage di pantai iboih yang langsung menghadap ke laut.

"menyebrang ke pulau rubia"

snorkling di pulau rubia sangat istimewa, selain terumbu karang yang sangat cantik, ikanya juga bewarna-warni seperti pelangi. dan kalau beruntung bisa melihat ikan pari secara langsung.

"snorkling pulau rubia"

oh ya, dalam perjalanan dari pulau iboih menuju sabang, tidak sengaja menemukan air terjun yang jarang dikunjungi orang. letaknya gak masuk jauh ke dalam hutan, naik sepeda motor pun cuma bisa separuh jalan. air terjun tidak terlalu tinggi, namun terdapat cekungan air di bawahnya yg bisa digunakan untuk berenang.
"berenang di bawah air terjun"

kalau mempunyai banyak waktu saat berkunjung ke pulau weh, sempatkan juga untuk mampir di pantai anoi hitam, letaknya agak jauh di sisi seberang pulau. seperti namanya pasir di pantai ini berwarna hita yang berkebalikan dengan pasir di pantai iboih. selain pantai, di anoi hitam juga terdapat benteng pertahanan peninggalan jepang yang menghadap langsung ke selat malaka, kita bisa saksikan lalu lalang kapal yang akan masuk ke selat malaka.

"benteng jepang di ano hitam"

"menghadap selat malaka"

selain di anoi hitam, ada beberapa benteng pertahanan jepang di pulau weh, yang hampir semuanya menghadap ke arah laut. salah satu yang paling menarik, benteng pertahanan yang ada di dekat balai kota sabang. benterng ini terletak di atas pelabuhan sabang, yang menjadikan menarik, karena terdapat ruang bawah tanah.
"ruang bawah tanah benteng pertahanan jepang di sabang"

di dekat, benteng pertahanan jepang ada bangunan menarik, sebuah monumen yang menggambarkan indonesia. namanya monumen sabang - merauke, yang menunjukan wilayah indonesia membentang dari sabang sampai merauke.

"monumen sabang - merauke"

satu hal yang tidak boleh kita lupakan saat jalan-jalan selain obyek wisatnya, kuliner. untuk sabang, ada beberapa makanan khas yang wajib di cobain saat kesana, ada nasi gurih, menu sarapan khas kota sabang. nasi gurih sebenarnya mirip nasi uduk, cuma lauk dan krupuknya. mencari penjual nasi gurih tidak terlalu sulit karena banyak terdapat di pusat kota sabang.

"nasi gurih"

selain nasi gurih, yang kuliner khas sabang yang wajib di coba adalah sate gurita, sate dari daging gurita yang hanya saya temui di sabang. sate gurita biasanya dijual malam hari, jadi untuk menunggu saat malam datang bisa melihat sunset yang luar biasa di pulau weh.

"senja kota sabang (hari kedua)"

terakhir yang mungkin perlu ditambahkan saat mau kembali ke banda atjeh dari pulau weh bila mau naik kapal ferry. kapal ferry dari pulau weh hanya satu kali sehari setiap pukul 08.00 wib, jangan sampai kelewatan karena harus menunggu sehari lagi untuk kapal berikutnya.
"bersiap kembali ke banda atjeh"

sebagai penutup mungkin bisa saya kutip kata dari salah satu lagu nasional supaya kita senang tiasa mencitai dan menjaga kesatuan NKRI.
 
"dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah indonesia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar