|
3078 mdpl, tanah tertinggi jawa barat |
sebagai provinsi yang paling dekat DKI Jakarta, Gunung-gunung di jawa baratlah yang paling banyak dikunjungi oleh pendaki dari Jakarta. Mulai dari Gede-Pangrango yang letaknya hanya sekitar 90 Km dari jakarta, sudah banyak dikunjungi pendaki dari jaman presiden pertama soekarno, tepatnya saat soek hok gie merintis kegiatan pecintayang sekarang terkenal dengan mapala UI. Dengan semakin maraknya kegiatan pendakian gunung, Gunung Papadanyan dan Cikuray pun ikut ramai setiap liburan. Namun ada satu Gunung yang seakan dilupakan atau jarang di kunnjungi oleh para pendaki gunung di jakarta, jawa barat dan sekitarnya walaupun menyadang status sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat.
Gunung Ciremai namanya, dengan ketinggian 3078 mdpl yang terletak di 3 kabupaten, Cirebon, Kuningan dan majalengka. Untuk Jalur Pendakian yang umum digunakan ada 3 jalur, Apuy (Majalengka), palutungan (kuningan ) dan jalur terakhir dan paling ramai dilewati adalah Linggarjati (Cirebon).
|
Pertigaan Linggarjati |
untuk jalur linggarjati, jika berangkat dari jakarta ada beberapa alterantif pilihan moda transportasi, via kereta api turun di stasiun cirebon, terus dilanjutkan angkutan kota jurusan 08 ke terminal cirebon dengan tarif IDR4.000 (harga bisa berubah sewaktu-waktu) dan dilanjutkan naik elf jurusan Kuningan, turun di pertigaan linggarjati dengan waktu tempuh 45 menit dan ongkos IDR7.000. dari pertigaan ini bisa naik angkot langsung ke pos perijinan dengan tarif IDR8.000 atau jika mau cepat naik ojek dengan tarif IDR14.000. Sementara alternatif yang lain, bisa naik Bis dari Kampung Rambutan atau Pulau Gadung dengan jurusan Kuningan, turun di pertigaan linggarjati dengan tarif IDR70.000, untuk selanjutnya sama dengan yang sebelumnya.
|
Pos Perijinan Jalur Linggarjati |
Pos Perijinan Jalur Linggarjati terletak di desa Linggarjati Kecamatan Ciamus Kabupaten Kuningan. Berada di ketinggian 650 mdpl, yang merupakan titik awal pendakian paling rendah di banding jalur yang lainya, dengan jarak tempuh total 9,5 Km untuk sampai puncak. Disini setiap pendaki harus mengurus izin pendakian dan membayar restribusi sebesar IDR20.000/orang, dengan jumlah rombongan yang berangkat minimal 3 orang.
|
Blok Cibunar |
Jalan aspal yang langsung menanjak adalah awal dari jalur Gunung Ciremai via linggarjati, biasanya banyak pendaki yang kehabisan tenaga saat baru melewati jalan aspal ini, bahkan dibutuhkan watu hampir 25 menit dengan berjalan tanpa henti menempuh jarak 1 Km untuk sampai di ujung jalan aspal yang berbatasan dengan hutan pinus. Blok Cibunar namanya, beradada di ketinggian 850 Mdpl dan merupakan tempat yang digunakan sebagai bumi perkemahan.
Pos 1 Kondang Amis
|
Kondang Amis, 1.250 Mdpl |
kalau jalur aspal menuju blok cibunar sudah dianggap berat, itu belum seberapa karena dari tiap posnya yang berjumlah 10 tanjakannya semakin bertambah kemiringanya. dari blok cibunar, perjalanan menuju pos 1 kondang amis langsung memasuki hutan pinus dengan medan yang sedikit mananjak (digunakan kata sedikit menanjak karena tanjakan selanjutnya semakin parah) yang membutuhka waktu 65 menit hanya untuk menempuh jarak 1,7 Km. Kondang Amis berada di ketinggian 1.250 Mdpl dan disinilah satu-satunya dari 10 pos yang ada di jalur pendakian gunung ciremai via linggarjati yang terdapat shelter. selain terdapat shelter, disini juga ada lahan datar yang luas yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda.
Pos 2 Kuburan Kuda
|
Kuburan Kuda, 1.450 Mdpl |
Namanya yang sedikit seram kuburan Kuda bukan tanpa cerita, dahulu di jaman belanda, jika melakukan pendakian gunung ciremai selalu menggunakan kuda, saat ada yang mati disinilah kuda-kuda itu dimakamkan. Berada di ketinggian 1.450 Mdpl, dibutuhkan waktu 45 menit untuk menempuh jarak 700 meter dari kondang amis menuju kuburan kuda, bisa dibayangkan sendiri gimana kemungkinan medan yang harus dilalui dari pos 1 kondang amis menuju pos 2 kuburan kuda.
|
sedikit jalur dari pos 1 menuju pos 2
|
Pos 3 Pangalap
|
Pangalap, 1.650 Mdpl |
Berada di ketinggian 1.650 Mdpl, dibutuhkan waktu sekitar 47 menit untuk mencapainya dari pos 2 Kuburan Kuda. Jarak antara pos 2 Kuburan Kuda dan Pos 3 Pangalap sekitar 600 meter. Dengan jaraknya yang hanya segitu dan waktu tempuh yang hampir 1 jam, psatilah jalur yang harus dilalui semakin menanjak dari sebelumnya dengan hutan dengan pohon-pohon besar yang lebat. Di Pos 3 Pangalap, terdapat lahan datar yang cukup luas untuk mendirikan tenda.
Pos 4 Tanjakan Seruni
|
Tanjakan Seruni, 1.825 Mdpl |
Walaupun namanya di awali tanjakan, jalur menuju pos 4 tanjakan seruni bukanlah jalur pendakian yang paling ekstrem via linggarjati. meskipun begitu, bukan berarti jalur ini mudah dilewati, selain tanjakanya yang sudah melewati 45 derajat kemiringanya, banyak pohon tumbang yang menambah rintangan untuk menuju pos 4 Tanjakan Seruni. berada di ketinggian 1.825 Mdpl, dibutuhkan waktu 32 menit dengan jarak sekitar 1,3 Km.
|
beberapa pohon tumbang sepanjang jalur |
Pos 5 Bapa Tere
|
Bapa Tere, 2.025 Mdpl |
jangan dibayangkan bila sebuah pos dijalur pendakian itu ada tempat datar yang bisa sekedar untuk beristirahat. karena Bapa Tere adalah sebuah pos yang bukan berada di tempat datar, namum sedikit jalur landai sebelum melalui tanjakan yang sama ekstrimya dengan tanjakan setan gunung gede. untuk jalur dari Tanjakan seruni menuju Bapa Tere, tanjakan yang harus dilalui sudah mendekati 60 derajat, di tambah bila mendaki di musim hujan tingkat kesulitan akan menjadi 2x lipat karena di tambah jalanan yang licin dan becek. Apalagi, di jalur ini sudah banyak melalui jalur air sehingga harus melawan terjanganan air yang turun seperti di selokan. jarak antara pos 4Tanjakan Seruni dan pos 5 Bapa Tere sekitar 800 meter, dengan jarak segitu dan medan yang super disebutkan tadi, dibutuhkan waktu hampir 90 menit dengan penuh susah payah dan mulai putus asa. Bapa Tere sendiri sudah berada di ketinggian 2.000 Mdpl, ketinggian minimal yang syaratkan untuk membedakan gunung dan bukit, tepatnya 2.025 Mdpl.
|
Tanjakan melalui jalur air sebelum pos Bapa Tere |
Pos 6 Batu Lingga
|
Batu Lingga, 2.200 Mdpl |
Keputus asaan yang melanda saat menuju Batu Tere, ternyata belum seberapa dengan apa yang akan dihadapin persis selepas Pos 5 Bapa Tere. Tanjakan mendekati 90 derajat yang untuk melaluinya haru dilalui langsung membuat mengelus dada, seakan membuktikan memang ciremai layak menjadi Gunung tertinggi di Jawa Barat, karena untuk mencapai puncaknya dibutuhkan perjuangan yang luar biasa. selepas itu, walaupun tnajakan sudah tidak seektrim itu, tetap masih harus melalui tanjakn yang cukup berat untuk mencapai pos 6 Batu Lingga. Menurut cerita, di jalur antara Bapa Tere dan batu Lingga ini dulu ada sebuah batu yang sangat besar yang digunakan sunan Gunung Jati salah satu dari wali sono sekaligus Sultan Cirebon untuk bertapa, walaupun untuk saat ini sudah tidak bisa ditemui. Batu Lingga berada di ketinggian 2.200 Mdpl dan di butuhkan waktu 72 menit dari Bapa Tere.
|
Tanjakan Setan gunung Ciremai |
Pos 7 Sangga Buana I
|
sanggabuana 1, 2.500 Mdpl |
disinilah saya, dan temen-temen yang jalan bareng sejak pos perijinan mendirikan tenda, walaupun tidak begitu luas, karena sudah capek, kedinginan, basah dan putus asa serta sudah gelap, pos Sangga Buana 1 akhirnya dipilih untuk mendirikan tenda. Berada di ketinggian 2.500 Mdpl, mendirikan tenda disini juga direkomendasikan karena jarak untuk
summit atack tidak terlalu jauh, dibutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di puncak Gunung Ciremai, 3.078 Mdpl dengan jarak 1,5Km.
Pos 8 Sangga Buana II
|
Sangga Buana II |
Letaknya sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya diperlukan waktu 25 menit dari Pos 7 Sangga Buana 1. Sebenarnya bila tenaga dan metal serta cuaca masih mendukung, pos 8 sangga Buana II lebih di rekomendasikan untuk mendirikan tenda. denganjarak yang lebi pendek, hanya 1 jam dari puncak, kemungkinan untuk melihat matahari terbit terbuka lebar, dan bila berutung sangat keren (dan saya salah satu orang yang tidak beruntung, karena begitu sampai puncak hujan langsung menyambut).
Pos 9 Pangasingan
|
Pangasingan, 2.800 Mdpl |
walaupun hujan belum turun, kabut yang ada cukup mengganggu perjalanan
summit attack yang melewati pos 9 Pangasingan. Jalurnya yang sudah miting dengan pemandangan jurang mulai tampak, dengan vegetasi yang mulai berganti dari hutan yang cukup lebat menjadi vegetasi tumbuhan perdu seperti mentiggi. selain itu, bebatuan mulai menggantikan jalan tanah yang dilewati sebelumnya, namun dengan kemirngan yang masih sama dengan sebelumnya. Pangasingan berada di ketinggian 2.800 Mdpl, dengan waktu tempuh 40 menit dari pos sanggabuana II.
|
Jalur Bebatuan menuju Pos Pangasingan |
Pos10 Panglongokan
|
Puncak Panglongokan, 3.027 Mdpl |
banyak orang yang tertipu karena mengira panlongokan adalah puncak gunung ciremai, namun ini bukanlah puncak tertinggi gunung ciremai, walaupun hanya dengan ketinggian 3.027 Mdpl mengalahkan gunung pangrango yang hanya 3.019 Mdpl, namun masih ada tanah tertinggi disisi bibir kawah gunung ciremai yang lain puncak 3.078 Mdpl Gunung Ciremai berada.
|
Vegetasi Perdu Menjelang Puncak |
|
Bibir Kawah Menuju Puncak 3.078 |
Akhirnya setelah menyusuri Bibir Kawah selama 30 menit di tengah kedinginan karena kehujanan dengan jurang yang didasarnya bibir kawah
|
Kawah Gunung Cireami
|
Puncak tertinggi Gunug Ciremai, 3.078 Mdpl, Tanah Tertinggi Jawa Barat bisa di cium sambil mengucapkan syukur, seakan mengahapus lelah dan kedinginan akibat hujan serta keputus asaan yang mulai melanda.
|
3.078 Mdpl |
Keputus asaan yang melanda selama perjalanan, baik di hari pertama maupun hari kedua saat
summit attack , yang bahkan memunculkan niat untuk menghentikan pendakian mengingatkan akan kata-kata dari Sir edmund hillary, orang pertama yang menginjakan kaki di everest, tanah tertinggi duni...
It is not the mountain we conquer, but ourselves
selamat menaklukan diri kita masing-masing....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar