kata panderman mungkin masih asing terdengar, terutama bagi mereka yang berdomisili di luar kota MALANG. Panderman adalah sebuah gunung yang berdiri gagah di barat kota batu (hasil pemekaran Kabupaten MALANG) dengan ketinggian sekitar 2.000 mdpl. mungkin karena ketinggiannya kurang dari 3.000mdpl, sehingga namanya tenggelam diantara gunung-gunung lain yang ada di wilayah MALANG. Memang di dareah MALANG terdapat beberapa gunung yang namanya kesohor dikalangan penggiat kegiatan alam bebas, seperti arjuno, welirang dan Semeru, puncak tertinggi jawa.
"welirang dari kaki panderman"
walaupun namanya tenggelam diantara gunung-gunung sohor yang ada di MALANG, namun bagi para penggiat kegiatan alam bebas, panderman adalah guru yang pertama kali mengajarkan tentang gunung dan alam bebas. Panderman biasanya menjadi gunung pertama yang di jelajahi karena tidak setinggi gunung-gunung lainnya. waktu tempuh normal gunung panderman sekitar 3 jam bila mendirikan tenda di puncak, bila ditempuh pulang-pergi bahkan hanya membutuhkan waktu 2 jam saja.
"waktu dan jarak tempuh pulang-pergi"
meskipun membutuhkan waktu hanya 2 ataupun 3 jam, jangan dibayangkan panderman gunung yang mudah ditaklukan, medan yang harus dilalui cukup terjal, tidak kalah dengan gunung arjuno dan slamet, apalagi bila melewati curah banteng. ada 2 jalur yang bisa digunakan untuk mencapai puncak gunung panderman, pertama jalur curah banteng, jalur yang sangat terjal dan hampir vertikal yang jarang dilewati para pendaki.dari nama saja, curah banteng menunjukan sesuatu yang mengerikan, kata curah berasal dari bahasa jawa yang berarti jurang, jadi bisa dibayangkan sendiri bila jurang harus dilewati. kedua, jalur konvensial yang ramai dilalui via toyamerto, pesanggrahan. untuk mencapai desa pesanggrahan dari MALANG harus naik angkot dulu menuju terminal landungsari, dari landungsari disambung dengan bis jurusan jombang atau kediri turun di pertigaan desa pesanggarahan yang ditandai gapura yang nampak jelas. dari sini untuk mencapai pos perizinan di ujung perkampungan (hanya ada saat hari liburan) bisa dengan naik ojek ataupun bila ingin pemansan bisa dengan jalan kaki sekitar 30 menit. start pendakian di ketinggian 1.318mdpl dimulai dengan jalan yang sudah dibatako, sampai menemukan pertigaan ambil tikungan kiri dengan jalan berdebu menuju latar ombo.
"semua dimulai dari sini"
latar ombo merupakan sebuah tanah lapang yang cukup luas dan bisa menampung beberapa tenda sesuai dengan namanya, latar berarti halaman dan ombo luas.latar ombo merupakan tempat favorit untuk mendirikan tenda selain puncak.jarak tempuh dari pos perijinan menuju latar ombo sekitar 45 menit.
"Latar Ombo berlatar welirang"
pos berikutnya selepas latar ombo adalah watu gedhe, sebuah pelataran yang agak luas dan dipenuhi dengan batu. waktu tempuh yang diperlukan dari latar ombo untuk sampai ke watu gedhe sekitar 30 menit, dengan medan yang lebih menanjak dengan vegetasi pohon cemara.
"watu gedhe"
perjalanan sebenarnya gunung panderman ada disini, jalur selepas watu gedhe. dari watu gedhe menuju puncak, kita harus melewati tanjakan yang sangat terjal, bila musim kemarau dipenuhi debu yang menyesakan nafas dan bila musim hujan banjir karena menjadi jalur air dari puncak.tanjakan itu diberi nama yang sangat mengerikan sesuai dengan medannya, "tanjakan setan".
"tanjakan setan"
"debu tanjakan setan"
setelah melewati tanjakan setan ada sedikit jalur tanjakan berbatu pendek, namun tidak seberat tanjakan setan. menjelang puncak akan sedikit melewati jalur yang landai sebagai bonus. setelah hampir 2,5 jam berjalan, kita akan sampai ketinggian 2.000mdpl, puncak gunung panderman.
"2.000mdpl"
di kawasan puncak gunung panderman masih banyak ditumbuhi oleh-oleh pohon yang menghalangi pandangan, namun disisi utara ada view bebas untuk melihat angkuhnya gunung arjuno-wlirang.
"angkuhnya arjuno-welirang dari panderma"
total jarak yang ditempuh dari pos perizinan menuju puncak sejauh 5,47 Km, dengan waktu tempu 2 jam 14 menit 12 detik. dimulai dari ketinggian 1.300mdpl sampai 2.072mdpl. walapun tidak terlalu tinggi dan lama perjalanan yang sedikit singkat, tetap gunung paderman yang mengajarkan pertama kali tentang alam bebas akan selalu dikenang, karena setinggi apapun ilmu seseorang tetap guru pertama yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar