Gunung Sibuatan |
Nama gunung sibuatan mungkin masih terdengar “asing”
ditelinga kalangan penggiat kegiatan alam bebas di Pulau Jawa, hal itu wajar
karena masyarakat Sumatra Utara dimana gunung itu berada saja masih banyak yang
tidak mengetahui keberadaan gunung sibuatan. Karena itulah informasi terkait
gunung sibuatan sangat minim, menjadikan gunung sibuatan semakin misterius,
semisterius medan yang akan dihadapi dalam pendakian gunung sibuatan.
Gunung sibuatan sendiri merupakan gunung yang tidak aktif
dan berada di Provinsi Sumatra Utara, dengan ketinggian sekitar 2457 mdpl,
gunung tertinggi di Sumatra Utara. Letak tepatnya berada di desa nagalingga
kecamatan merek Kabupaten Karo atau sekitar 100 km jaraknya dari kota Medan
ibukota provinsi Sumatra Utara.
senja dari desa nagalingga, kaki gunung sibuatan |
Pengelolaan gunung naga lingga dilakukan ole pemuda yang ada
di desa nagalingga dengan wadah bernama Generasi muda Pelestari (Gempari)
nagalingga. Walaupun dikelola secara mandiri oleh warga setempat, namun
pengelolaanya bahkan jauh lebih baik dari beberapa gunung di pulau jawa, yang
bahkan statusnya adalah taman nasional. Gempari menetapkan waktu yang di
ijinkan untuk melakukan pendakian antara pukul 06.00 – 13.00 waktu setempat,
jika datang setelah lewat dari pukul 13.00 para pendaki dapat menunggu dengan
menginap di pos registrasi yang berada tepat di samping jalan raya menuju
sidikalang dengan Cuma-Cuma. Alasan hanya
diijinkanya pendakian sampai pukul 13.00 karena karakter gunung sibuatan, dimana
medan yang berat dan cuaca ekstrim khas hutan tropis siap menyambut selama
perjalanan. Selain itu, jika sampai pukul 18.00 di hari rencana turun yang
sudah di tulis oleh pendaki di pos regristasi, pendaki belum turun dan melapor
akan dilakukan oleh Gempari. Yang paling keren terkait pemeriksaan peralatan
dan barang bawaan, untuk peralatan, akan dicek apakah memenuhi standar
keseelamatan atau tidak, jika peralatan yang dibawa kurang memenuhi standar,
para pendaki tidak dipekernankan untuk melanjutkan pendakian, hal ini masih
terkait dengan beratnya medan yang ada dan cuaca ekstrim gunung sibuatan. Untuk
pemeriksaan barang bawaan, setiap penddaki akan digeledah kariernya, dan
dicatat barang bawaan pendaki yang potensi untu menjadi sampah, jika nanti saat
turun sampah yang dibawa tidak sama, akan dikenakan sanksi untuk mengambil
kembali sampah yang ditinggalkan atau memunguti sampah yang ada di desa
nagalingga atau membayar denda IDR500.000. dan terakhir terkait kesiapan tim
yang akan melakukan pendakian, jika dirasa (hasil wawanara) rombongan tim belum
berpengalaman, diwajibkan untuk memakai ranger, hal ini bertujuan untuk
meminimalisir jatuhnya korban jiwa karena medan berat dan cuaca ekstrim gunung
sibuatan.
pos registrasi |
Hanya ada satu jalur yang bisa dilalui untuk mencapai puncak
gunung sibuatan, yaitu melalui desa naga lingga. Untuk menccapai desa
nagalingga, bila kita berasal dari jakarta ataupun daerah manapun dan melalui
bandara kualanamu, dapat naik bis ALS jurusan binjai ataupun gagak hitam, turun
di simpang pos (fly over jamin ginting), dari simpang pos terdapat dua alternatif,
pertama via kaban jahe dengan ongkos yang lebih murah, diawali dengan naik
minibus jurusan kabanjahe dengan tarif IDR13,000 dan waktu tempuh dua jam,
dilanjutkan dengan angkot jurusan merek dengan tarif IDR7,000 dan waktu tempuh
tiga puluh menit, dari peertigaan merek dapat naik bentor dengan tujuan desa
nagalingga, turun di pos registrasi yang berada di kiri jalan dengan tarif
IDR5,000 dan waktu tempuh lima belas menit, tapi jangan salah untuk bentor
jurusan nagalingga dari merek dapat dinaiki enam orang ditambah satu karung
beras dan karier 75L, sangat menegangkan (karena punya pengalaman terbalik dari
becak). Alternatif kedua, dari simpang pos kita dapat naik minibus jurusan
sidikalang atau samosir, turun di desa nagalingga (pos registrasi) dengan tarif
IDR30,000 dan waktu tempuh selama tiga jam.
pintu rimba |
Pos Pintu Rimba
pos pintu rimba |
Setelah melakukan pendaftaran di pos registrasi dengan
membayar restribusi sebesar IDR10,000 dan meninggalkan kartu identitas,
perjalanan dapat dilajutkan menuju pos pintu rimba untuk dilakukan pemeriksaan
barang bawaan. Pos pintu rimba terletak di perbatasan antara ladang penduduk
dan hutan, yang dapa ditempuh dalam waktu 1 jam dengan medan landai dan masih
beraspal melewati ladang penduduk yang ditanami, umbi, kopi dan kubis. Ada yang
unik dalam perjalanan menuju pintu rimba, di sepanjang ladang kita akan menemui
makam masyarakat batak di beberapa tempat, yang dibangun sangat bagus seperti
rumah yang dihuni. Di pos pintu rimba inilah terdapat sumber air terakhir,
karena di sepanjang jalur pendakian air sangat sulit didapat, ditempat inilah
bisa digunakan mengisi persediaan air selama pendakian.
shelter 1 |
Shelter 1
Ada lima shelter untuk mencapai puncak gunung sibuatan
dengan medan yang berbeda-beda tingkat kesulitanya. Medan menuju Shelter 1
merupakan yang paling ringan dibandingkan yang lain. Jalur sudah mulai menanjak,
namun kondisi tanah masih kering dan belum banyak tumbang disepanjang jalur,
dengan vegetasi pepohonan besar yang membuat pemandangan sedikit lega. Dibutuhkan
waktu sekitar 36 menit dari pintu rimba untuk mencapai shelter 1. Shelter satu
merupakan dataran yang agak luas dan mampu menampung sekitar 3-4 tenda. Jika memulai
pendakian sudah sore dan tidak keburu untuk mencapai shelter 3 atau 4, sebaiknya
mendirikan tenda disini karena di shelter dua tidak bisa untuk mendirikan
tenda.
shlter 2 |
Shelter 2
trak dari shelter 1 meenuju shelter 2 |
Ternyata medan yang bagus dari pintu rimba menuju shelter 1
hanyalah “pemanasan” yang disiapkan gunung sibuatan untuk mendakinya. Medan dengan
jalan yang lebar dengan tanah kering berganti dengan tanah berlumpur seperti
lumpur hisap sepanjang jalan, disela-sela tanjakan yang semakin miring dan
bonus pepohonan tumbang disepanjang jalan yang memaksa untuk melompat dan
merayap sepanjang perjalanan, serta hutan lumut yang sangat lembab sehingga
udara dingin mulai menyergap walaupun hari masih pagi, ditambah angin yang
bertiup kencang menembus tulang yang menambah berat perjalanan, seakan ingin
mengatakan “this is sibuatan”, walaupun dari ketinggian akan dipandang sebelah
mata, tapi dari segi medan akan dijadikan guru. Dibutuhkan waktu 83 menit atau
1 jam 23 menit untuk mencapai shelter 2 dari shelter 1, tidak terdapat tempat
untuk mendirikan tenda dishelter 2, karena shelter 2 hanya berupa tanah
berlumpur yang miring.
shelter 3 |
Shelter 3
Selepas dari shelter 2, bukan berarti medan yang dilalui
akan menjadi lebih ringan, ternyata medan yang harus dilalui untuk menuju
shelter 3 semakin menjadi-menjadi. Tanahnya lebih berlumpur dan berair yang
membuat jalan kita akan semakin berat, setiap langkah adalah sebuah perjuangan.
Belum lagi pohon yang tumbang semakin banyak, memaksa kita lebih sering
menunduk untuk merayap dan melompat, seakan kita berjalan dalam gua pepohonan. Itu
semua ditambah dengan akar-akar pohon yang licin yang harus kita pijak
disepanjang jalan. Benar-benar ujian bagi mereka semua yang ingin mencapai
tanah tertinggi sumatra utara. Dibutuhkan waktu sekitar 81 menit atau 1 jam dan
21 menit dari shelter 2 menuju shelter 3. Sebenarnya shelter 3 juga merupakan
tanah miring yang berlumpur seperti halnya shelter 2, namun karena jarak dengan
tempat yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda (sheelter 5) masih sangat
jauh, akhirnya Gempari berinisitif mendirikan rumah panggung tanpa atap
sekedarnya untuk tempat beristitrahat jika kondisi darurat (amat disarankan
untuk mendirikan tenda di shelter 5). Rumah panggung yang terdapat di shelter
3, mampu untuk menampung 3-4 tenda.
Shelter 4 |
Shelter 4
track antara shelter 4 dan 5 |
Semakin tinggi kita mendaki, semakin berat medan yang akan
kita lalui, begitu mungkin ungkapan yang ingin disampaikan oleh gunung
sibuatan. Karena dari shelter 3 menuju shelter 4 bukanya semakin ringan malah
menjadi-jadi, bisa dikatakan jalur antara shelter 3 menuju shelter 4 ini
merupakan medan yang paling berat dalam pendakian gunung sibuatan. Medanya masih
sama dengan sebelumnya, tanah berlumpur dengan pohon bertumbangan di dalam
hutan lumut yang disertai dengan akar pepohononan, namun itu semua levelnya
seperti di upgrade, dengan tanjakan
yang semakin curam, tanah yang semakin berlumpur, pohon tumbang yang semakin
banyak dan akar-akaran yang semakin licin. Dibutuhkan waktu hingga 129 menit
atau 2 jam 9 menit dari shelter 3 menuju shelter 4. Shelter 4 hampir sama
persis dengan shelter 3, tanah miring berlumpur yang dibangun rumah panggung
tanpa atap yang mampu memuat 3-4 tenda.
Shelter 5 |
Shelter 5
Walaupun tidak seberat medan dari shelter 3 menuju shelter
4, medan yang harus dilalui dari shelter 4 menuju shelter 5 tetap bisa membuat
keringat kita akan mengucur deras. Dengan medan separuh masih berlumpur dan
separuhnya lagi tanah berkapur dengan pemandangan yang bukan lagi diselimuti
hutan berlumut, seakan membangkitkan kembali semangat yang sempat hilang. Dibutuhkan
waktu 59 menit atau hampir sejam untuk mencapai shelter 5 dari shelter 4. Shelter
5 merupakan area yang disarankankan untuk mendirikan tenda bagi pendaki gunung
sibuatan, disini terdapat tanah datar yang amat luas yang bisa menampung sampai
dengan 20 tenda, dari sini juga kita bisa menuju dua tempat yang bersimpang
disini dengan keunggulan masing-masing, puncak barat merupakan tanah tertinggi
tanah sumut, puncak sesungguhnya gunung sibuatan, atau menuju puncak timur,
tempat dengan pemandangan paling bagus di gunung sibuatan karena bisa melihat
danau toba atupun gunung sinabung.
Puncak Gunung Sibuatan |
Puncak Barat
Dari shelter 5, untuk menuju puncak barat atau puncak
sebenarnya gunung sibuatan, kita harus mengambil jalur ke kiri, jalur setapak
landai yang diselingi tanjakan namun masih dengan tanah becek berlumpurnya yang
menjadi cir khas gunung sibuatan. Perjalanan menjadi lebih mudah karena kita
tidak harus membawa “kulkas” atau karier dipunggung kita, juga tidak ada lagi
pohon bertumbangan yang melintang disepanjang jalan. Puncak hanya ditandai
dengan sebuah pilar yang kira-kira tingginya sekitar 2 meter, tanpa ada
petunjuk itu puncak gunung sibuata ataupun tulisan yang menunjukan itu
ketinggian bearapa, sangat misterius, semisterius gunungnya yang jarang
diketahui orang dan terbatasnya informasi. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit
(tanpa karier) dari shelter 5 menuju puncak gunung sibuatan.
Puncak Timur |
Puncak Timur
Jika saat sampai di shelter 5 tenaga masih kuat dan
memungkinkan untuk berjalan lagi sekitar 20 menit, disarankan untuk mendirikan
tenda di puncak timur karena pemandangan yang lebih bagus. Dari puncak timur
kita bisa melihat matahari terbit di atas lautan awan, maupun gunung dinabung
dan danau toba dari ketinggian. Di puncak timur terdapat seikit area yang bisa
digunakan untuk mendirikan tenda yang mampu untuk menampung sekitar 8-10 tenda.
danau toba dari puncak timur |
Pada akhirnya, dari gunung sibuatan kita bisa kembali belajar
dari alam, jangan pernah menilai sesuatu dari apa yang tampak dan kasat mata,
karena hakekat sesungguhnya adalah apa yang tidak nampak dari mata kita,
seperti halnya gunung sibuatan, yang bila dilihat dari ketinggian hanyalah
2457mdpl, tapi saat didaki beratnya medan sudah setara bahkan lebih berat dengan
gunung dengan ketinggiang 3726mdpl. Karena....
Alam diciptakan dengan
misteri yang tidak diketahui,
Bukan misteri yang
membuat takut,
Tapi misteri yang
membuat kita bergairah untuk mengetahuinya,
Untuk itu kita tidak boleh meremehkan alam, karena alam akan
mempunyai cara tersendiri untuk membalasnya. Selamat memecahka misteri-misteri
yang diciptakan oleh alam Indonesia...