|
Puncak Garuda Gunung Merapi |
Gunung Merapi merupakan salah satu Gunung berapi yang paling aktif di Indonesia bahkan dunia, letusan terakhir terjadi di bulan maret 2014 walaupun letusannya masih tidak terlalu besar seperti letusan di bulan Oktober 2010 yang memakan korban meninggalnya sang juru kunci Gunung Merapi sendiri. Meninggalnya mbah Marijan akibat letusan Gunung Merapi dianggap sebagai salah satu alasan mengapa Gunung Merapi itu penuh misteri, karena mbah marijan orang yang paling mengenal Gunung Merapi menjadi korbanya. Selain itu, periode letusan yang susah ditebak dan mistiknya kawasan Gunung Merapi membuat Gunung Merapi semakin misterius.
|
Basecamp Jalur Selo |
Gunung Merapi sendiri merupak Gunung dengan ketinggian 2913 Mdpl yang terletak di dua provinsi (DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ) dan tiga kabupaten (boyolali, magelang dan sleman). Terdapat dua jalur dalam pendakian Gunung Merapi, via selo Kabupaten boyolali atau kinahrejo di kaliurang Kabupaten Sleman. Namun karena faktor keamanan disarankan untuk melalu jalur selo yang ada di kabupaten boyolali.
|
Jalur New Selo |
Untuk menuju selo bila dari jakarta bisa naik kereta jurusan Kutoarjo atau Semarang, kemudian dilanjutkan dengan Bis menuju Magelang. Dari Magelang dilanjutkan dengan bis jurusan Boyolali turun di daerah selo, yang terletak di antara Gunung Merapi dan Merbabu. Perlu jadi perhatian, transportasi menuju selo baik dari arah boyolali ataupun magelang agak susah, disarankan jika dalam rombonga banyak untuk menyewa kendaraan ataupun bila sendiri bisa naik ojek dengan tarif IDR60.000 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Dari jalan raya selo untuk menuju basecamp pendakian Gunung Merapi bisa dengan berjalan kaki sekitar 15 menit, di base camp kita bisa mengurus perizinan dengan tarif IDR15.000 per orang dan mengisi persediaan air karena jalur selo gunung Merapi sulit untuk mendapatkan air.
|
Gerbang Taman Nasional Gunung Merapi |
Jalur pendakian dimulai dengan jalan beraspal yang sudah langsung menguras keringat karena tanjakanya masih dalam desa selo selama 13 menit sampai pada tulisan raksasa "New Selo" seperti tulisa Hollywood di LA. Dari tulisan New selo perjalanan dilanjutkan menuju gerbang Taman Nasional Gunung Merapi yang berjarak sekitar 950 meter. Walaupun jarak antara New Selo menuju gerbang Taman Nasional Gunung Merapi hanya 950 meter karena jalur yang dilalui kemiringanya semakin mendekati vertikal, dibutuhkaan waktu sekitar 42 menit. Jalan menuju Gerbang Taman Nasional Gunung merapi merupakan jalur setapak yang sebagian disemen dan sebagian masih tanah melewati ladang penduduk, perjalanan akan semakin berat bila dilaksanakan di musim hujan. Di Gerbang Taman Nasional terdapat shelter yang bisa digunakan untuk beristirahat walaupun letaknya masih di kemiringan.
|
pemandangan anatar Gerbang Taman Nasional dan Pos I |
Perjalanan selajutnya menuju pos I watu belah yang berjarak sekitar 500 meter. Jarak yang semakin dekat bukan jaminan waktu tempuh juga berkurang, dibutuhkan waktu 40 menit dari gerbang taman nasional gunung merapi menuju Pos I. kemiringan jalan yang semakin mendekati vertikal ditambah licin akibat hujan menjadikan tantangan tersendiri untuk mencapai pos I. jalur yang berat itu terbayar karena jika cuaca cerah pemadanganya sungguh memanjakan mata, Gunung Merbabu yang berdiri angkuh diseberang, seakan memanggil untuk ikut di kunjungai. Pos I terdapat bebatuan sehingga dinamakan watu belah, selain itu terdapat shelter dan sedikit lahan datar untuk mendirikan tenda.
|
Pos I Watu Belah |
Selepas pos I watu belah, kemiringan jalanya bukanya berkurang malah semakin mendekati vertikal. Di tambah bergantinya medan yang dilalui dari tanah menjadi bebatuan membuat semakin menantang, karena dibeberapa bagian harus juga memanjat bebatuan. Seperti jalur Gerbang Taman nasional Gunung Merapi menuju Pos I dengan view Gunung merbabau, dari jalur antara pos I dan Pos II semakin jelas penampakan Gunung Merbabu yang semakin menunjukan keangkuhanya.
|
Gunung Merbabau antara Pos I dan Pos II |
Jarak antara pos I dan Pos II sedikit lebih panjang dari sebelumnya sekitar 600 meter dengan waktu yang mendekati sejam tepatnya 51 menit. Pos II berada di ketinggian 2302 Mdpl yang merupakan lahan datar yang tidak terlalu luas dengan jurang di sisi kiri dan kanannya. Dari pos II, bisa melihat puncak Gunung Merapi di depan, Gunung Merbabu dibelakang, Gunung Lawu disebelah kiri dan triple S disebelah kanan, benar-benar tempat yang sangat strategis. Semua pemandangan bisa dilihat jika anda beruntung bila cuaca cerah, sehingga disarankan untuk naik Gunung Merapi di musim Kemarau.
|
Pos II 2302 Mdpl |
Pasar Bubrah (2500 Mdpl), pos terakhir sebelum puncak berjarak sekitar 700 meter dari pos II dan dibutuhkan waktu 37 menit untuk mencapainya. jalur yang dilalui mulai berpasir dengan tanjakan yang lebih tajam dari sebelumnya, namun ada sedikit bonus turunan antara pos II dan Pasar Bubrah. Pasar Bubrah adalah tempat terakhir yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda sebelum puncak Gunung Merapi.
|
track menuju Pos II |
Biasanya kalau lagi musim pendakian, pasar bubrah tidak ubahnya pasar dalam arti harafiah karena hampir tidak tersedia ruang lagi untuk mendirikan tenda lagi. Di Pasar Bubrah juga terdapat beberapa alat yang dipasang untuk mendeteksi aktivitas Gunung Merapi, karena seperti diutarakan di awal tulisan, Gunung Merapi merupakan salah satu Gunung Api Paling Aktif di dunia.
|
Pasar Bubrah dari jalur menuju puncak |
dari pasar bubrah puncak hanya berjarak 650 meter, bila pernah mendaki Gunung Slamet, Semeru ataupun Rinjani, medan yang harus dilalui untuk
summit attack menuju puncaknya hampir sama. Medan berpasir yang bila diinjak akan turun lagi (naik satu langkah turun dua langkah) menjadi tantangan tersendiri.
|
Jalur menuju puncak |
selepas pasir yang seakan menghisap kaki yang menginjaknya, medan berikutnya akan melewati bebatuan yang amat ringkih bila di injak, batu akan mudan berjatuhan bila di injak sehingga membahayakan bagi teman-teman yang ada di bawahnya. dibutuhkan waktu sekitar 47 menit untuk mencapai puncaknya, yang merupakan bibir dari kawah Gunung Merapi. Bila melakukan pendakian pada musim hujan utamanya di bulan desember, cuaca sangat tidak bersahabat, kabut yang seakan tidak mau melepaskan pelukanya terhadap puncak Gunung Merapi ditambah angin yang bertiup yang sangat kencang amat mengganggu pendakian maupun saat berada di puncak. Seakan kondisi seperti itu tanda bahwa Gunung Merapi ingin menunjukan kemisteriusanya.
|
Puncak Gunung Merapi |
kemisteriusan yang ditunjukan oleh Gunung Merapi mengingatkan akan sebuah kata mutiara, yang tidak diketahui siapa pencetusnya :
"Alam diciptakan dengan jutaan misteri yang tidak kita ketahui, bukan misteri yang membuat kita takut, tapi misteri yang membuat kita bergairah untuk mengetahuinya"
semoga gairah untuk mengetahui misteri alam ada di jiwa kita, sehingga kita akan terus berpetualangan dan sadar untuk menjaga alam.
Alam
ini diciptakan dengan jutaan misteri yang tidak kita ketahui. Bukan
misteri yang membuat kita takut, tapi misteri yang membuat kita
bergairah untuk mengetahuinya. - See more at:
http://www.bijakkata.com/2013/07/Kumpulan-kata-kata2-mutiara-bijak-Alam-Semesta.html#sthash.gzmq3TqI.dpuf
Alam
ini diciptakan dengan jutaan misteri yang tidak kita ketahui. Bukan
misteri yang membuat kita takut, tapi misteri yang membuat kita
bergairah untuk mengetahuinya. - See more at:
http://www.bijakkata.com/2013/07/Kumpulan-kata-kata2-mutiara-bijak-Alam-Semesta.html#sthash.gzmq3TqI.dpuf